By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Jejak Mpok Nori Mengawal Budaya Betawi ke Panggung Nasional
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Jejak Mpok Nori Mengawal Budaya Betawi ke Panggung Nasional
Profil

Jejak Mpok Nori Mengawal Budaya Betawi ke Panggung Nasional

Achmad Aristyan
Last updated: 31/12/2024 10:19
Achmad Aristyan
Share
Alm. Mpok Nori, seorang komedian legendaris asal Betawi. Foto: brilio.net
SHARE

Semakin tua semakin jadi. Kalimat ini mungkin paling tepat menggambarkan sosok seniman bernama asli Nuri Sarinuri, yang lebih dikenal sebagai Mpok Nori.

Lahir di Depok pada 10 Agustus 1930, penggiat seni tradisional Betawi ini bukan hanya seorang komedian legendaris tetapi juga menjadi ikon seni tradisional, khususnya di Jakarta. 

Di usia senja hingga akhir hayatnya, Mpok Nori tetap memikat generasi muda dengan gaya khasnya, mulai dari pandai bersiul, bermain silat, hingga teriakan rocker yang menghidupkan suasana.

Pelopor Seni Betawi 

Dilansir dari Wikipedia, nama Mpok Nori seringkali berada di bawah bayang-bayang seniman Betawi lainnya seperti Benyamin Sueb atau Haji Bokir. Sebagai perempuan, perjuangannya dalam seni Betawi jarang mendapat sorotan. 

Meski demikian, kontribusinya sangat signifikan, terutama dalam membawa dan mempopulerkan seni tradisional Betawi, seperti lenong, dari jalanan ke panggung besar dan televisi.

Di tengah minimnya literatur tentang perjalanan hidupnya, sebuah skripsi berjudul Kiprah Mpok Nori dalam Mengembangkan Kesenian Betawi (1968-1995) karya Imas Yosita dari Universitas Indonesia menjadi sumber penting. 

Imas bahkan berkesempatan mewawancarai seniman Betawi itu secara langsung pada 2014, memberikan gambaran bahwa di balik kehebohannya di panggung, dia adalah sosok yang serius dan pendiam dalam kehidupan sehari-hari.  

Baca juga: Batik Betawi, Warna dan Motif Penuh Filosofi Identitas Jakarta

Dari Ronggeng ke Ikon Komedi  

Perjalanan Nori di dunia seni dimulai sebagai Ronggeng Topeng, penari utama tari topeng Betawi. Perannya jauh dari kesan komedi, karena fokusnya menyampaikan nasihat lewat tarian. 

Namun, segalanya berubah ketika ia bergabung dengan Grup Topeng Setia Warga yang dipimpin Haji Bokir di akhir 1960-an. Dalam grup ini, dia dilatih melucu dan mendalami bodoran atau bagian komedi dalam lenong tradisional. 

Mpok Nori saat berakting bersama Pak Tile dalam pentas Lenong. Foto: Ist

Perubahan ini mencerminkan perkembangan lenong yang mulai memasukkan unsur humor sebagai daya tarik utama. Meski awalnya sulit, dia berhasil menjadi salah satu pelawak perempuan Betawi yang paling dikenang.  

Pada tahun 2011, Mpok Nori menerima KOMBRED Award dari Yayasan Komedi Betawi atas dedikasinya. Dua tahun kemudian, ia kembali menerima penghargaan dari Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PASKI).  

Kontribusi karya itu akhirnya diakui pemerintah DKI Jakarta dengan menjadikannya salah satu nama jalan di Ibu Kota. Jalan Mpok Nori di Cipayung, Jakarta Timur,  menjadi pengingat akan dedikasinya mengangkat seni dan budaya Betawi.  

Darah Seni Mengalir Sejak Lahir  

Lahir dari keluarga seniman Betawi Pinggiran, Mpok Nori tumbuh di tengah tradisi seni yang kental. Kedua orang tuanya, Baba Kenan dan Mak Kemah, adalah seniman topeng yang sering tampil di acara-acara adat. Mulai tampil di usia muda, saat itu dia menggantikan ibunya sebagai ronggeng.  

Seiring waktu, keluarga mereka dikenal sebagai Grup Topeng Gang Makyong yang sering tampil di acara pernikahan dan khitanan. Mpok Nori juga belajar dari Na’ih bin Dji’un, seorang seniman topeng ternama sekaligus kakak Haji Bokir.  

Inspirasi Budaya

Mpok Nori bukan sekadar komedian, tetapi simbol ketekunan dan cinta terhadap seni tradisional. Ia berhasil mengubah persepsi masyarakat terhadap seni Betawi, dari sesuatu yang dianggap kampungan menjadi kebanggaan budaya.

Mpok Nori tutup usia pada 3 April 2015 di usia 84 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia seni Betawi. Bahkan, kabar wafatnya menjadi trending di Twitter, membuktikan pengaruhnya yang melampaui generasi.  

Kini, meski ia telah tiada, semangat dan dedikasinya terus hidup melalui karya-karyanya, penghargaan yang diraihnya, dan jejaknya di dunia seni Betawi. Nama Mpok Nori akan selalu menjadi inspirasi bagi seniman muda yang ingin melestarikan budaya Indonesia. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Petos Krezz UD Hikmah, Camilan Kripik Tempe Atos Khas Wonosobo

Cut Meutia, Pahlawan Perempuan Ahli Strategi Perang dari Aceh

Jejak Elvy Sukaesih, Ratu Dangdut Legendaris Lima Dekade 

Mengenal Komunitas Penari Penuh Energi Yokai Wotagei

5 Merek Sepatu Hiking Bikinan Lokal Terpopuler di Indonesia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Keindahan 5 Bangunan Keraton Bersejarah di Luar Pulau Jawa
Next Article Mengenal Endog-Endogan, Tradisi Arak-Arakan Ribuan Telur
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?