Jembatan Gantung Situgunung, yang berada di Taman Wisata Alam Situ Gunung, Sukabumi, Jawa Barat, telah menjadi salah satu daya tarik pariwisata. Sebagai jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara, jembatan ini membentang sejauh 243 meter dengan lebar 1,8 meter dan berada pada ketinggian 121 meter di atas permukaan tanah.
Dilansir dari situgunungbridge.com, jembatan ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), kawasan seluas 24.270,80 hektare yang membentang di tiga kabupaten: Cianjur, Sukabumi, dan Bogor.
TNGGP merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia, ditetapkan pada tahun 1980 setelah sebelumnya diakui UNESCO sebagai zona inti Cagar Biosfer Cibodas pada 1977. Kawasan ini memiliki beragam daya tarik wisata, termasuk air terjun, gua, jalur pendakian, dan danau, dengan Situgunung menjadi salah satu kawasan andalannya.
Peran Warga Lokal
Pembangunan Jembatan Gantung Situgunung dimulai pada pertengahan 2017 dan selesai hanya dalam waktu empat bulan, tanpa menggunakan alat berat. Proses ini melibatkan kolaborasi tenaga ahli dari Bandung dan warga lokal.
Keamanan jembatan dijamin melalui pendampingan teknis dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Kementerian PUPR. Keberadaan jembatan ini juga membawa dampak positif bagi masyarakat setempat.
Warga lokal diberdayakan untuk mendukung operasional fasilitas, seperti menjadi petugas parkir, pemasang alat pengaman, hingga pelaku seni di amphitheater. Selain itu, mereka juga memperoleh penghasilan tambahan dengan berjualan makanan dan kerajinan tangan tanpa dipungut biaya sewa.
Inspirasi Dede Asad
Dede Asad, direktur pengelola Jembatan Gantung Situgunung, merupakan figur penting di balik keberhasilan pengembangan destinasi wisata ini. Dede telah aktif dalam dunia pariwisata sejak 2007 dan berhasil membangun berbagai proyek, seperti bumi perkemahan glamping di Ciwidey dan pengembangan wisata Pantai Sawarna.
Pendirian Jembatan Gantung Situgunung menjadi salah satu pencapaian besar dalam kariernya. Komitmen Dede untuk menciptakan kebahagiaan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat menjadi motivasi utama di balik kesuksesannya. Menurutnya, kesuksesan tidak hanya diukur dari materi atau penghargaan, tetapi dari kontribusi nyata kepada orang lain.
Baca juga: Eksistensi Anyaman Bambu Sukabumi di Tengah Dominasi Plastik
Curug Sawer
Jembatan Gantung Situgunung menawarkan sensasi unik berjalan di atas jembatan yang menghubungkan keindahan alam hutan TNGGP. Dari atas jembatan terlihat menikmati panorama hijau yang memukau dengan suasana segar khas pegunungan.
Situ Gunung Sukabumi juga memiliki beberapa spot wisata yaitu; Air Terjun Curug Sawer, Air Terjun Lembah Purba, Keranjang Sultan, Floating Lodge Danau Situ Gunung dan Flying Fox. Ada juga paket wisata bermalam di Situ Gunung dapat dinikmati di Glamping maupun Camping Ground.
Tiket masuk Jembatan Gantung Situgunung adalah Rp 50.000 per orang atau Rp 25.000 untuk tiket khusus anak-anak di bawah usia 10 tahun dan lanjut usia. Tiket masuk ke Jembatan Gantung Situgunung sudah termasuk akses ke danau Situgunung. Dibuka pukul 07.00-17.00 WIB untuk Senin-Jumat, sementara Sabtu dan Minggu mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
Jembatan Gantung Situ Gunung menjadi penghubung ke Kawasan wisata Curug Sawer yang berjarak sekira 1 km. Curug itu memiliki tebing tinggi sekira 35 meter yang dialiri air deras. Warga lokal menyebutnya Curug Sawer.
Bila Anda mencari destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, adrenalin, dan dampak positif bagi komunitas lokal, Jembatan Gantung Situgunung adalah pilihan yang sempurna. (Diolah dari berbagai sumber)