By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Jembatan Merah, Landmark Bersejarah Kota Pahlawan Surabaya
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Jembatan Merah, Landmark Bersejarah Kota Pahlawan Surabaya
Pariwisata

Jembatan Merah, Landmark Bersejarah Kota Pahlawan Surabaya

Anisa Kurniawati
Last updated: 07/01/2025 04:06
Anisa Kurniawati
Share
Jembatan Merah salah satu urat nadi transportasi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Foto: pinterest
SHARE

Jembatan Merah merupakan obyek wisata dan monumen bersejarah yang menghubungkan jalan Rajawali dan jalan Kembang Jepun di sisi Utara kota Surabaya, Jawa Timur. 

Tidak hanya sebagai sarana penunjang transportasi, jembatan ini menjadi saksi atas banyak peristiwa bersejarah di Indonesia. Salah satunya yaitu tewasnya Jenderal Mallaby, yang menjadi salah satu penyebab peristiwa 10 November.

Sejarah Jembatan Merah Surabaya telah melintas rentang waktu panjang, sejak era VOC hingga Indonesia merdeka. Belum ada catatan pasti terkait waktu pembangunan Jembatan Merah. 

Meskipun demikian, menurut sejumlah dokumen sejarah, kawasan sekitar Jembatan Merah telah menjadi urat nadi Kota Surabaya sejak era VOC. Tepatnya pada tahun 1743.

Dilansir dari laman esi.kemdikbud.go.id, melalui perjanjian dengan VOC pada 11 November  1743, Paku Buwono II menyerahkan sebagian daerah pantai utara Jawa, termasuk Surabaya. Sejak saat itu wilayah Surabaya sepenuhnya di kuasai Belanda.

Peristiwa Bersejarah 

Peristiwa sejarah penting di Jembatan Merah berawal  dari pendaratan Brigade 49 pimpinan A.W.S Mallaby di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Tugas awalnya hanya melucuti senjata tentara Jepang.

Hal ini juga sesuai kesepakatan dengan Indonesia. Mereka berjanji akan menjaga keamanan dan ketentraman. Namun kesepakatan itu tidak berlangsung lama.

Sehari setelah disepakatinya perjanjian itu, pihak Inggris langsung mengultimatum masyarakat Surabaya untuk segera menyerahkan senjatanya kepada tentara Inggris.

Jembatan Merah Surabaya (antara tahun 1880-1900). Foto:wikimedia commons/Tropenmuseum.

Hal ini memancing kemarahan masyarakat Surabaya. Tentara Inggris melanggar soal pelucutan senjata dan juga membebaskan seorang kolonel Angkatan laut Belanda, yaitu Kolonel Huiyer. 

Kontak senjata antara pemuda dan tentara Inggris pertama terjadi pada tanggal 27 Oktober sebelum akhirnya semakin meluas. Sehari setelahnya terjadi pertempuran besar-besaran guna mengusir tentara Inggris dari Surabaya. 

Hari Pahlawan

Untuk menghindari kontak senjata lebih lanjut, Pemerintah RI bertemu dengan Mallaby guna melakukan perundingan. Dalam perundingan ini disetujui untuk menghentikan pertempuran dengan membentuk kontak biro.

Dalam upaya penghentian pertempuran itu, Mallaby yang ikut serta turun terbunuh. Mallaby tewas tertembak salah satu pemuda dan mobilnya meledak akibat dilempar sebuah granat.

Kematian Mallaby di Jembatan Merah ini menyebabkan pihak Inggris marah. Mereka mengancam rakyat Surabaya untuk menyerah apabila tidak ingin diperangi oleh Inggris.

Pada saat itu, secara resmi, Gubernur Surabaya juga menyatakan bahwa mereka menolak ultimatum yang diberikan pihak Inggris. Akibatnya, mulai terjadi kontak senjata di beberapa titik.

Puncaknya Pertempuran 10 November 1945 menjadi pertempuran pasukan Indonesia dan tentara Inggris. Pertempuran ini bertujuan untuk menolak penjajahan dan bersatu melawan penjajah. 

Para pemuda berhasil mempertahankan Surabaya dalam pertempuran yang berlangsung selama tiga pekan. Pertempuran terakhir berlangsung di Gunungsari pada 25 November 1945 sebelum akhirnya berlanjut secara terpisah di beberapa titik.

Peristiwa 10 November 1945 kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Berbagai renovasi dilakukan untuk menjaga keamanan dan keberlanjutan strukturnya. Namun, desain dan ciri khas arsitektur klasiknya tetap dipertahankan sebagai bagian dari warisan sejarah kota.

You Might Also Like

Layang Badandang, Tradisi Unik Masyarakat Tapin

Desa Wisata Pulisan, Pesona Alam dan Budaya Likupang

Melihat Sejarah Kehidupan Sulawesi Selatan di Museum La Galigo

Coban Rondo, Wisata Air Terjun Legendaris di Malang

Durian Fantasi, Sulap Kebun Durian Jadi Agrowisata Modern

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Menkomdigi Resmikan AI Center Pertama di Indonesia 
Next Article Fuad Khasbiantoro, Sarjana Teknik Bangga Jadi Petani Wortel
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?