By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Jipeng, Kolaborasi Tanji dan Topeng dalam Orkes Betawi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Jipeng, Kolaborasi Tanji dan Topeng dalam Orkes Betawi
Warisan Budaya

Jipeng, Kolaborasi Tanji dan Topeng dalam Orkes Betawi

Ridwan
Last updated: 14/10/2024 12:40
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: senibudayabetawi.com
SHARE

Jipeng merupakan kombinasi unik dari pertunjukan topeng yang diiringi dengan orkes Tanjidor. Perpaduan ini tercipta karena masyarakat yang mulai bosan dengan pertunjukan Tanjidor yang hanya memainkan instrumen musik saja. 

Kesenian Jipeng berawal dari kesenian tanjidor yang sebelumnya telah mengakar dalam kehidupan masyarakat. Kesenian Tanjidor sendiri awalnya dikenal dengan nama Tangsi atau Tanji. Namun karena ada penambahan beberapa alat musik lain seperti gendang, gong, dan alat musik gesek membuat nama Tanji berubah menjadi Tanjidor.

Tanjidor awalnya dikenal dengan nama Tangsi atau Tanji. Kesenian ini menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi. Biasanya dimainkan dalam berbagai acara tradisional, seperti pernikahan, khitanan, dan acara keagamaan. 

Meski menghibur, lama-kelamaan masyarakat mulai merasa bosan dengan pertunjukan Tanjidor yang hanya memainkan instrumen musik saja. Untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat Betawi mencoba menggabungkan kesenian Tanjidor dengan Topeng, yang kemudian menghasilkan kesenian baru bernama Jipeng.

Pertunjukan Jipeng sendiri merupakan perpaduan antara tarian, nyanyian, perpaduan gerak dan teater yang kadang mengundang lawakan serta diiringi dengan alat musik Tanjidor. Tata cara pergelaran Jipeng tidak berbeda jauh dengan pergelaran Topeng. 

Perbedaannya hanya pada pertunjukan dan kostum. Kostum yang digunakan pemain Jipeng cukup memakai kebaya, kain panjang, dan selendang panjang yang diikatkan di pinggang. Untuk tema yang dibawakan kesenian ini biasanya tentang keagamaan atau petuah. 

Selain itu, pertunjukan ini juga ditambah dengan lawakan. Cerita yang dipentaskan dalam lawakan biasanya mengenai keseharian masyarakat Betawi atau cerita rakyat sunda. Lagu-lagu yang dinyanyikan dalam pertunjukan Jipeng biasanya lagu betawi dan sunda atau gabungan di antara keduanya. 

Waktu pementasan Jipeng umumnya dilakukan pada malam hari. Sedangkan pada siang hari, Tanjidor biasanya terlebih dahulu diarak keliling kampung. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, Jipeng mengalami puncak popularitas dan sering ditampilkan dalam berbagai acara. Namun, saat ini kesenian Jipeng lebih terbatas hanya di pinggiran Jakarta, dengan sedikit grup yang masih mempertontonkannya.

Meskipun mengalami penurunan popularitas dalam beberapa dekade terakhir, Jipeng tetap dijaga dan dilestarikan oleh kelompok-kelompok dan komunitas pecinta budaya. seperti Jipeng Al Jabar yang saat ini sudah memasuki generasi ketiga. Dengan demikian, Jipeng bukan hanya merupakan bentuk hiburan, tetapi juga bagian penting dari warisan budaya Betawi yang perlu dilestarikan dan diapresiasi. (Anisa Kurniawati- Berbagai Sumber)

You Might Also Like

Perjalanan Sejarah Wayang Golek Purwa di Tatar Sunda 

Kuliner Ekstrem Paniki, Kelelawar Berbumbu Khas Manado

Menggali Makna Rumah Gadang, Arsitektur Ikonik Minangkabau

Purwaceng, Herbal dari Dieng untuk Vitalitas dan Kesehatan

Tari Tide-Tide, Dari Pergaulan Hingga Hiburan Rakyat Halmahera

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Festival Lopis Raksasa, Tradisi Syawalan di Pekalongan
Next Article Kerak Telor, Kuliner Primadona Khas Jakarta
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?