Dataran tinggi Dieng tidak hanya dikenal karena panorama alamnya yang memesona dan tradisi budayanya yang khas, tetapi juga menyimpan warisan tanaman herbal bernilai tinggi.
Salah satu yang paling populer adalah purwaceng (Pimpinella pruatjan), tanaman yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai herbal tradisional.
Dikenal sebagai Viagra of Java, purwaceng memiliki reputasi sebagai afrodisiak alami yang dipercaya mampu meningkatkan stamina dan vitalitas.
Tanaman ini tergolong dalam kelas dicotyledoneae dengan akar tunggang yang membesar di bagian pangkal, menyerupai ginseng.
Purwaceng tumbuh subur di daerah berketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut dan awalnya ditemukan dalam kondisi liar sebelum akhirnya dibudidayakan.
Baca Juga: Event Thrifting Serenity Summit Vol. 1 Meriahkan Bulan Ramadhan
Khasiat Purwaceng yang Kaya Manfaat
Meskipun lebih dikenal sebagai penambah stamina, penelitian ilmiah mengungkap bahwa purwaceng juga memiliki berbagai manfaat kesehatan lainnya.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa tanaman ini berpotensi sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas, membantu meredakan infeksi, mengurangi stres, hingga menghambat pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, warga Dieng telah lama menggunakannya sebagai penghangat tubuh alami, mengingat suhu di kawasan ini cenderung dingin sepanjang tahun.
Khasiatnya dalam menjaga daya tahan tubuh membuatnya semakin diminati, tidak hanya oleh masyarakat setempat tetapi juga dari luar daerah.
Ragam Olahan Purwaceng
Awalnya, masyarakat Dieng mengonsumsi purwaceng dengan cara merebus daunnya dan meminum air hasil rebusannya.
Baca Juga: Sejarah Hotel Kresna Wonosobo, Dari Era Kolonial Hingga Kini
Namun, seiring berkembangnya waktu dan meningkatnya permintaan, tanaman ini kini hadir dalam berbagai bentuk olahan, seperti teh, kopi, susu, hingga kapsul herbal.
Produk-produk ini semakin memudahkan masyarakat dalam mengonsumsi purwaceng tanpa harus mengolahnya secara tradisional.
Gunandar, seorang petani herbal yang telah membudidayakan purwaceng sejak 2013, mengungkapkan bahwa permintaan terhadap tanaman ini terus meningkat.
“Banyak yang penasaran sama purwaceng, apalagi setelah dengar cerita soal manfaatnya. Sekarang sudah banyak produk olahan yang praktis dan siap saji,” ujarnya dilansir dari jabar.times.co.id.
Masa Depan Purwaceng sebagai Warisan Herbal
Baca Juga: Hotel Kresna Wonosobo, Menginap dengan Nuansa Klasik Kolonial
Dengan berbagai manfaat yang telah terbukti, purwaceng terus menjadi bagian dari kekayaan herbal Indonesia yang patut dijaga keberlangsungannya.
Meski begitu, para ahli tetap mengingatkan agar konsumsi purwaceng dilakukan secara bijak dan diimbangi dengan pola hidup sehat untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
Harapannya, purwaceng tidak hanya lestari sebagai simbol kearifan lokal masyarakat Dieng, tetapi juga semakin dikenal di kancah global sebagai tanaman herbal bernilai tinggi.