By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kain Tenun Kubang, Sumatera Barat Di Simpang Jalan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Kain Tenun Kubang, Sumatera Barat Di Simpang Jalan
Warisan Budaya

Kain Tenun Kubang, Sumatera Barat Di Simpang Jalan

Ridwan
Last updated: 26/10/2024 13:29
Ridwan
Share
4 Min Read
Kain Tenun Kubang
Kain tenun Kubang memiliki kekhasan tersendiri yang diambil dari bentuk alam.
SHARE

Sumatera Barat dikenal memiliki warisan budaya, seni dan tradisi bernilai tinggi yaitu kain tenun Kubang yang mengalir dari generasi ke generasi hingga saat ini. Meski harus berhadapan dengan arus modernisasi, nilai-nilai tradisi tetap dipegang teguh masyarakat Ranah Minang.

Salah satu warisan leluhur di Sumatera Barat yang masih eksis ini, salah satunya bisa ditemukan di Nagari Kubang, Kecamatan Guguak, Kabupaten 50 Kota. Nagari ini berjarak sekira 15 Kilometer dari kota Payakumbuh dan berada dekat kawasan Lembah Harau yang memukau. Di sini, masyarakat masih meneruskan tradisi tenun tradisional yang telah berlangsung lebih 100 tahun.

Sejarah mencatat, Nagari Kubang telah menjadi sentra tenun ternama di Indonesia, setidaknya sejak tahun 1930an. Saat itu, hampir semua warga Kubang menenun kain sarung yang hasil produksinya tak hanya dipasarkan di Indonesia tapi juga ke mancanegara. Masa keemasan tenun Kubang kian berkilau di tahun 70-an hingga 90-an, saat para penenun Kubang mulai memproduksi bahan-bahan pakaian, tidak semata menenun sarung dan songket.

H. Ridwan dan istrinya, pengusaha kain tenun Kubang yang hingga kini masih bertahan.

Baca juga:Souvenir Songket Sigek Art Kenangan dari Sawahlunto

Pengusaha kain tenun ternama di Kubang H. Ridwan menyebut, usai krisis ekonomi, industri kain tenun Kubang meredup di akhir tahun 90-an. Penyebabnya antara lain akibat perubahan gaya hidup masyarakat, munculnya bahan pakaian alternatif serta harga bahan yang naik tajam. Pengusaha tenun Kubang pun banyak yang berguguran, lantas gulung tikar.

H. Ridwan dan istrinya baru berani kembali meneruskan industri warisan orangtuanya itu sekitar tahun 2007. Perjuangannya kemudian membuahkan hasil dengan terus berproduksi memakai Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) hingga saat ini serta mempekerjakan belasan pegawai.

Seperti penjaga tradisi, pasangan suami- istri itu memang terus bertekad melestarikan kain tenun Kubang. Apalagi saat ini, hanya tinggal empat pengusaha kain tenun Kubang yang masih bertahan. Sementara di sisi lain, penenun muda sangat sulit ditemukan untuk meneruskan tradisi tenun kain Kubang.

H. Ridwan yang memiliki merk kain tenun legendaris ‘H. Ridwan By’ beruntung memiliki penerus yang akan menjamin rumah tenun miliknya akan terus berproduksi. Salah satu putrinya, Yulia Rahmi, sudah mendedikasikan dirinya untuk meneruskan bisnis warisan orangtuanya.

Baca juga: Mengenal Songket Silungkang: Kain Tradisional Tertua

Yulia mengaku, rumah tenun milik orangtuanya terus berinovasi untuk menemukan motif tenun Kubang baru. “Saat ini (rumah tenun) kita sudah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk 125 motif. Tahun 2024 ini, kami sudah berencana membikin HKI untuk 50 motif lagi.” kata Yulia saat ditemui Emmanus TV di Nagari Kubang beberapa waktu lalu.

Kain tenun Kubang sendiri memiliki kekhasan tersendiri yang diambil dari bentuk alam yaitu kepala kain, pinggir kain dan kepala kain. Selain itu, Kain tenun Kubang pun memiliki motif yang bermakna filosofis antara lain:

– Motif Bada Mudiak yang melambangkan kerukunan hidup dalam rumah gadang

– Motif Buah Palo dengan filosofi melihat sesuatu jangan dari luarnya, tapi selamilah sampai ke bagian terdalam

– Motif Saik Ajik yang mengajarkan relasi baik antara penghuni rumah Gadang dengan orang kain di luarnya

– Motif Bungo Malati yang melambangkan kesucian

– Motif Kelok Paku dengan filosofi terkait besarnya tanggung jawab dalam laki-laki adat Minangkabau

Baca juga: Batik Besurek Bengkulu, Kaligrafi Dalam Kain Tradisional

Saat ini, Industri tenun Kubang diakui atau tidak sedang berada dipersimpangan jalan. Selain bergantung pada penenun perempuan berusia senja, industri ini dituntut harus tetap berdiri, karena masih banyak masyarakat yang membeli produksinya. Meski demikian, terkait kondisi ini, Yulia Rahmi optimis Industri tenun di Nagari Kubang akan segera kembali menemukan jalan terang.

You Might Also Like

Rahasia ‘Kekebalan’ Penari Tari Piring: Mistik atau Teknik?

Sate Srepeh, Sate Berkuah Santan Khas Rembang

Simbol Syukur dan Kebersamaan dalam Gerak Tari Gandrung

Kisah di Balik Proses Kreatif Penciptaan Tari Golek Menak

Rumah Adat Banua Oge, Simbol Kejayaan Kerajaan Palu

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Lifetime Tribute To Chrisye, Konser Legenda Indonesia
Next Article Pesan Semesta Dibalik Layang-Layang Lake Polewali Mandar
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?