By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Karya Lee Man Fong Warnai Pameran Kongsi di Museum Nasional
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Event > Karya Lee Man Fong Warnai Pameran Kongsi di Museum Nasional
Event

Karya Lee Man Fong Warnai Pameran Kongsi di Museum Nasional

Achmad Aristyan
Last updated: 20/02/2025 15:58
Achmad Aristyan
Share
Ilustrasi Lukisan Lee Man Fong. Foto: www.christies.com
SHARE

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan bahwa pameran bertajuk Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara yang digelar di Museum Nasional, Jakarta, menampilkan karya seni dari seorang pelukis besar yang dikagumi Presiden Soekarno yakni Lee Man Fong.

“Kalau di sini ruang pameran dari koleksi karya seorang pelukis besar, Lee Man Fong. Ini pelukis yang disukai Bung Karno dan bahkan ikut menjadi editor dari lima buku volume koleksi Bung Karno,” ujar Fadli, Senin, 10 Februari 2025 dilansir dari tempo.co.  

Buku-buku yang dimaksud adalah Lukisan-lukisan dan Patung-patung Presiden Soekarno, sebuah koleksi yang disusun dalam lima volume dengan sampul berwarna hitam.

Sebagai editor, Lee Man Fong memiliki peran penting dalam dokumentasi seni rupa yang dikoleksi Bung Karno. Buku itu pertama kali dicetak di Jepang pada tahun 1964 berukuran 40 x 30 sentimeter.  

Mengenal Lukisan Karya Lee Man Fong

Karya-karya Lee Man Fong dikenal dengan dominasi warna cokelat dan kuning emas, mencerminkan karakter khas yang membedakannya dari pelukis lain.

Dalam pameran ini, delapan lukisan dipamerkan, masing-masing menggambarkan hewan seperti dua kelinci, dua bangau, dua kakatua, seekor singa, dua merpati, dua bebek, dan dua anjing.  

Fadli tidak merinci pemilik koleksi lukisan yang dipamerkan, namun ia menyatakan bahwa karya itu dipinjam dari berbagai kolektor.

“Dipinjamkan dari beberapa kolektor,” katanya. Berdasarkan keterangan dalam ruang pameran, Lee Man Fong lahir di Guangzhou, Tiongkok, pada 14 November 1913. 

Ia kemudian bermigrasi ke Singapura sebelum akhirnya menetap di Indonesia. Meskipun demikian, sepanjang hidupnya ia tetap berstatus sebagai warga negara Tiongkok. Lee Man Fong wafat di Puncak, Jawa Barat, pada 3 April 1988.  

Tema Satwa dalam Karya Lee Man Fong

Pameran digelar selama tiga bulan, sejak dibuka 11 Februari 2025. Sejumlah karya yang ditampilkan mengusung tema satwa, yang menjadi salah satu ciri khas dalam perjalanan seni Lee Man Fong. 

Lukisan-lukisan itu dibuat menggunakan cat minyak di atas hardboard, bahan komposit serat kayu yang sering digunakan dalam seni lukis.

Salah satu alasan di balik ketertarikan Lee Man Fong terhadap tema satwa adalah dorongan banyak pihak agar ia melukis cap ji shio, yaitu dua belas hewan dalam astrologi Tiongkok yang melambangkan tahun kelahiran seseorang. 

“Cap ji shio dalam astrologi Tiongkok dipercaya mengisyaratkan perjalanan nasib seseorang,” demikian dikutip dari buku Melipat Air: Jurus Budaya Pendekar Tionghoa, Lee Man Fong, Siaw Tik Kwie, Lim Wasim karya Agus Dermawan T.

Dalam karyanya, Lee Man Fong menampilkan satwa shio dengan gaya realistik, menggabungkan unsur seni Tiongkok dan Barat (Chinese-Western art). Latar belakang yang ia hadirkan pun sering kali menggabungkan nuansa alam Tiongkok dan Indonesia.  

Alasan Pameran Digelar di Museum Nasional Indonesia

Pameran akulturasi budaya Tionghoa ini menampilkan koleksi dari Museum Benteng Heritage di Tangerang serta koleksi dari Museum Nasional Indonesia sendiri. Pemilihan museum sebagai lokasi pameran bukanlah tanpa alasan.  

Menurut Fadli Zon, museum kini semakin menarik perhatian generasi muda.

“Di museum sekarang makin banyak anak muda yang datang,” ujarnya. Selain menampilkan karya seni rupa, pameran ini juga menghadirkan berbagai aspek akulturasi budaya Tionghoa dan Nusantara, mulai dari benda-benda peninggalan sejarah hingga ekspresi budaya kontemporer. 

Fadli menambahkan bahwa pameran ini sekaligus menjadi bagian dari perayaan Imlek dan Cap Go Meh. “Kami merayakan ini sebagai peringatan Imlek dan Cap Go Meh,” tuturnya.

You Might Also Like

10 Negara Ramaikan Festival Budaya Internasional IAIN Kediri

Indonesia Hadiri ASEAN Tourism Forum 2025 Johor Bahru

Balap Perahu Sandeq di Polewali Mandar Siap Digelar

Festival Jajanan Bengen Digelar Demi Dongkrak Wisatawan

Seniman Dunia Arkiv Vilmansa Pamerkan 100 Karya di GNI

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Sensasi Baru Menikmati Secangkir Teh di Tea Omakase Bandung
Next Article Bandara Dewadaru Siap Layani Penerbangan Wisata Karimunjawa
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?