Bangka Botanical Garden (BBG) atau Kebun Raya Bangka di Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, merupakan contoh sukses dalam mengelola lahan kritis. Bekas tambang ini sekarang menjadi kawasan yang produktif dan ramah lingkungan.
Kebun raya ini memanfaatkan lahan-lahan bekas tambang timah, serta tanah gambut dan berpasir. Lahan yang semula dianggap tidak subur, untuk dikembangkan menjadi kawasan hortikultura, peternakan, dan penyediaan bibit serta pakan ternak.
Mengusung konsep ekosistem yang berkelanjutan, BBG telah berhasil mengubah lahan dengan tingkat pH di bawah 5 menjadi tanah yang subur dan siap ditanami berbagai jenis tanaman produktif. Sebagai program percontohan yang dikelola pihak swasta, BBG telah menunjukan kolaborasi antara sektor swasta dan pengelolaan yang baik dapat menciptakan lahan yang bermanfaat.
Kebun Raya Edukasi
Melansir dari wonderful.pangkalpinangkota.go.id, BBG tidak hanya berfokus pada pengembangan hortikultura. Kebun raya ini juga memiliki berbagai fasilitas yang mendukung keberlanjutan ekosistem, seperti kolam yang dihuni berbagai jenis ikan tawar, serta peternakan sapi perah dan potong. Kehadiran berbagai elemen ini menjadikan BBG contoh pengelolaan sumber daya alam ramah lingkungan dan berpotensi besar memperbaiki kondisi lahan kritis di Indonesia.
Kebun Raya Bangka kini menjadi destinasi ekowisata yang modern dan inovatif, menarik perhatian wisatawan serta menjadi ikon penting dalam upaya konservasi lingkungan di Bangka Belitung. Selain sebagai objek wisata, BBG juga berfungsi sebagai pusat edukasi lingkungan, mengajarkan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Baca Juga: Museum Kata, Jejak Karya Sastra Andre Hirata di Belitung
Keberhasilan BBG dalam mengubah lahan bekas tambang menjadi area yang produktif dan ramah lingkungan menjadikannya sebagai acuan bagi daerah-daerah lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa dalam mengelola lahan tidak produktif.
Saat ini, Kebun Raya Bangka menjadi simbol kepedulian masyarakat Bangka Belitung terhadap lingkungan. BBG menjadi bukti nyata bahwa dengan pendekatan yang tepat, lahan kritis bisa diubah menjadi kawasan yang mendatangkan manfaat ekonomi, sekaligus melestarikan alam untuk generasi mendatang. (Diolah dari berbagai sumber)