Khasanah sastra Nusantara memiliki aneka kekayaan cerita rakyat dan legenda dari berbagai daerah, salah satunya yang berasal dari Papua, yakni Biwar Sang Penakluk Naga.
Selain menyimpan kisah heriok tentang perjuangan seorang anak, cerita rakyat ini memiliki makna mendalam berisi nilai-nilai yang penting bagi kehidupan manusia.
Kisah yang diunggah melalui kanal YouTube Dongeng Kita ini juga sarat akan pesan moral yang menginspirasi generasi muda Papua.
Kemunculan Naga
Dahulu kala, di sebuah kampung kecil di Mimika, penduduk hidup dalam harmoni. Mereka mengandalkan pohon sagu sebagai sumber makanan utama.
Para lelaki mencari pohon sagu di hutan, sementara para wanita mengolahnya menjadi hidangan yang lezat. Namun, ketenangan itu terusik ketika persediaan sagu mulai menipis.
Para penduduk pun bergegas ke hutan menggunakan perahu kecil untuk menyeberangi sungai besar. Malangnya, perjalanan itu terganggu kemunculan seekor naga besar yang mengoyak perahu mereka.
Serangan naga itu merenggut nyawa hampir seluruh penduduk, menyisakan seorang wanita hamil yang berhasil menyelamatkan diri ke hutan.
Hidup di Hutan
Wanita itu bertahan hidup sendirian di dalam gua. Dengan keberanian, ia mencari makanan dari hasil hutan hingga akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Biwar.
Seiring waktu, Biwar tumbuh menjadi pemuda yang tangguh, belajar berburu, menanam, dan membangun honai bersama ibunya. Pada suatu hari, Biwar yang penuh rasa ingin tahu pergi berburu di dekat sungai besar, meskipun ibunya telah melarang.
Ia terpesona melihat ikan-ikan besar di sungai itu dan berhasil menangkap beberapa ekor. Ketika kembali ke rumah, ibunya curiga dan akhirnya menceritakan tragedi di sungai besar yang menewaskan suaminya serta penduduk kampung.
Memburu Naga
Setelah mendengar cerita pilu ibunya, Biwar bertekad membalaskan dendam keluarganya. Ia membujuk sang ibu agar diizinkan melawan naga.
Walau awalnya berat, sang ibu akhirnya mengizinkan Biwar, meski dengan hati penuh kekhawatiran. Berbekal panah dan tombak, Biwar memulai perjalanannya ke sungai besar.
Setibanya di sana, Biwar menantang sang naga untuk keluar dari persembunyiannya. Pertarungan sengit pun terjadi. Meski senjatanya tak mempan melukai naga, Biwar tidak menyerah.
Ia menggunakan kecerdikannya dengan mendorong batu besar dari tebing ke kepala naga, hingga makhluk itu tewas. Usai mengalahkan naga, Biwar kembali ke ibunya yang menyambut penuh haru.
Keduanya memutuskan kembali ke kampung, yang kini aman dari ancaman naga. Penduduk kampung menyambut mereka dengan sukacita, menjuluki Biwar Sang”Penakluk Naga.”
Kisah Biwar menyampaikan nilai-nilai keberanian, keadilan, dan ketekunan. Biwar menunjukkan bahwa dengan keberanian dan tekad, rintangan sebesar apa pun dapat diatasi.