Suasana berbeda tampak di hamparan sawah Dusun Wonokasihan, Desa Sojokerto, Kecamatan Leksono, Wonosobo, Jawa Tengah saat jajaran Kodim 0707/Wonosobo bersama tim dari Bulog terjun langsung mendampingi petani dalam panen raya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi jemput bola dalam penyerapan gabah petani, sekaligus wujud nyata dukungan terhadap program Ketahanan Pangan Nasional.
Di tengah aktivitas panen, Serma Anton dari Batikomsos Kodim 0707/Wonosobo menyampaikan bahwa kehadiran TNI di lapangan merupakan bentuk keterlibatan langsung dalam mendukung kesejahteraan petani.
Baca Juga: Dusun Ngabean Disiapkan Jadi Desa Budaya Bundengan di Wonosobo
Ia menyebutkan bahwa pihaknya turut mengawal proses pembelian gabah oleh Bulog agar petani dapat menjual hasil panennya dengan harga yang layak.
“Kami hadir untuk membantu pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional. Salah satu upayanya dengan mengawal Bulog menyerap gabah petani secara langsung, sehingga petani bisa mendapatkan harga yang lebih baik dan terhindar dari permainan tengkulak,” ungkap Serma Anton.
Senada dengan itu, Robin dari Bulog Divre Wonosobo yang turut hadir di lokasi menjelaskan bahwa strategi baru ini bertujuan memutus mata rantai distribusi yang selama ini kerap merugikan petani.
Dengan membeli gabah langsung dari sumbernya, Bulog tidak hanya menambah stok beras nasional, tetapi juga mendorong stabilitas harga di tingkat petani.
“Bulog membeli gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Harga ini cukup kompetitif dan kami harap bisa meningkatkan keuntungan petani. Tujuan utama kami adalah agar petani tidak lagi terjebak dalam skema tengkulak atau rentenir yang merugikan,” ujar Robin.
Aksi kolaboratif ini disambut positif para petani di wilayah Wonokasihan, Sojokerto.
Kehadiran langsung TNI dan Bulog di tengah panen raya memberikan rasa aman dan kepastian pasar bagi hasil pertanian mereka.
Baca Juga: Pemkab Wonosobo Gandeng PT Geo Dipa Energi Tangani Sampah di Kawasan Dieng
Selain memperkuat cadangan pangan nasional, langkah ini dinilai memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan petani.
Melalui aksi jemput bola ini, Kodim 0707/Wonosobo dan Bulog menunjukkan sinergi kuat antara unsur pertahanan dan institusi pangan.
Kehadiran negara di tengah sawah menjadi simbol nyata komitmen dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus mendampingi petani menuju kehidupan yang lebih sejahtera.