By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Dusun Ngabean Disiapkan Jadi Desa Budaya Bundengan di Wonosobo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Dusun Ngabean Disiapkan Jadi Desa Budaya Bundengan di Wonosobo
Berita

Dusun Ngabean Disiapkan Jadi Desa Budaya Bundengan di Wonosobo

Achmad Aristyan
Last updated: 28/05/2025 02:58
Achmad Aristyan
Share
Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo, bermain Bundengan dalam pentas seni “Sekaring Rasa” yang diselenggarakan Sanggar Ngesti Laras.di Telaga Menjer. Foto: Aristyan
SHARE

Pemerintah Kabupaten Wonosobo tengah menyiapkan Dusun Ngabean di Desa Maduretno, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo, Jawa Tengah, sebagai Desa Budaya Bundengan.

Upaya ini dilakukan untuk mengangkat potensi budaya lokal sekaligus memperluas destinasi wisata berbasis seni dan tradisi.

Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, dalam wawancara di sela kegiatan pentas seni “Sekaring Rasa” yang diselenggarakan Sanggar Ngesti Laras.di Telaga Menjer, Minggu (25/5/2025).

Agus mengungkapkan bahwa Dusun Ngabean akan dikembangkan menjadi pusat pertunjukan orkestra Bundengan, sebuah seni musik tradisional langka yang menggunakan alat musik dari anyaman bambu berbentuk tudung.

Baca Juga: Seniman ISI Yogyakarta Kagumi Potensi Telaga Menjer sebagai Ruang Kreatif

Untuk mewujudkan hal ini, pihaknya telah memberikan dukungan dalam bentuk penyediaan alat, pelatihan warga, hingga fasilitas pendukung seperti sistem tata suara.

“Penduduk di sana sudah kami latih, dan alat-alat sudah kami bantu. Harapannya, Bundengan bisa tampil sebagai daya tarik wisata budaya yang kuat, terutama di kawasan timur Wonosobo yang selama ini belum tergarap maksimal,” ujar Agus.

Menurutnya, pengembangan Desa Budaya Bundengan merupakan bagian dari strategi pelestarian budaya sekaligus peningkatan atraksi wisata.

Kegiatan seni seperti ini diyakini dapat memperkaya pengalaman wisatawan, serta mendorong keterlibatan aktif masyarakat lokal dalam sektor pariwisata.

Dalam kesempatan itu, Agus juga menyampaikan pentingnya mendorong sanggar-sanggar seni lokal untuk terus berinovasi.

Ia mencontohkan pentas Bundengan di Telaga Menjer yang digelar Sanggar Ngesti Laras, di bawah pimpinan Mulyani Moelya, yang mendapatkan dana dari Kementerian Kebudayaan.

Pertunjukan itu tidak hanya menjadi media pelestarian seni tradisi, tetapi juga sukses menarik perhatian wisatawan yang berkunjung.

“Kami ingin budaya tidak hanya dilestarikan, tapi juga hidup dan dinikmati sebagai tontonan di destinasi wisata. Kami harap Ngabean nanti bisa seperti itu, menjadi titik budaya yang aktif dan menarik,” imbuhnya.

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo juga akan menggelar pelatihan manajemen event bersertifikasi nasional, yang ditujukan bagi para pelaku seni, sanggar, hingga event organizer.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menyusun dan mengelola acara secara profesional.

Baca Juga: Pemkab Wonosobo Gandeng PT Geo Dipa Energi Tangani Sampah di Kawasan Dieng

Bagian dari Geopark Nasional dan “Lima Dieng Baru”

Pengembangan Ngabean sebagai desa budaya juga terhubung dengan strategi besar pengembangan pariwisata Wonosobo dalam kerangka Geopark Nasional Dieng.

Agus menyebutkan bahwa Dieng tidak hanya memiliki kekayaan geologi, tetapi juga budaya yang harus dirawat dan dikembangkan.

“Geopark itu terdiri dari tiga pilar utama: geoheritage, geodiversity, dan geoculture. Wonosobo punya semuanya, termasuk Bundengan sebagai bagian dari warisan budaya lokal yang unik,” tegasnya.

Selain itu, Ngabean juga masuk dalam kawasan pengembangan “Lima Dieng Baru”, yaitu lima destinasi unggulan yang dikembangkan untuk memperluas distribusi wisatawan dari pusat Dieng ke wilayah sekitar.

Ngabean diharapkan menjadi salah satu simpul budaya di jalur timur, menyusul Telaga Menjer dan Kalianget yang sudah lebih dulu dikembangkan.

Dorongan Kolaborasi dan Harapan 200 Tahun Wonosobo

Menutup pernyataannya, Agus menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pelaku pariwisata, terlebih dalam momentum 200 tahun Kabupaten Wonosobo yang jatuh pada tahun ini.

Ia menyebut bahwa meningkatnya kunjungan wisata membawa tantangan baru dalam hal pelayanan dan pengelolaan destinasi.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Semua pihak harus guyub rukun membangun pariwisata yang berkelanjutan. Tujuannya jelas: membuat wisatawan betah dan ingin kembali lagi ke Wonosobo,” ujarnya.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan Dusun Ngabean bisa segera menjadi salah satu ikon budaya baru Wonosobo, menghadirkan pertunjukan Bundengan yang tak hanya unik, tetapi juga memperkuat identitas lokal sebagai bagian dari daya tarik wisata nasional.

Baca Juga: Pentas Bundengan Sekaring Rasa Memukau di Atas Air Telaga Menjer

You Might Also Like

Fakta Menarik Jembatan Suramadu dan Polemik Perobohannya

Festival Sapi Sono’ 2024, Ajang Pelestarian Budaya Madura

Epigrafi Ajak Masyarakat Kenali Prasasti

Subdenpom Periksa Ratusan Kendaraan Anggota Kodim 0707/Wonosobo

Otorita IKN Fasilitasi Ritual Adat Kutai Pelas Benua

TAGGED:Bundengandesa budayaKalikajarmaduretnongabeanwonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Pemkab Wonosobo Gandeng PT Geo Dipa Energi Tangani Sampah di Kawasan Dieng
Next Article FTBIN 2025 DIY Raih Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah dalam FTBIN 2025
2 Comments 2 Comments
  • Pingback: Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto - emmanus.com
  • Pingback: Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?