Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) segera melakukan evaluasi dan audit terhadap sistem dan tata kelola pengendali konten negatif untuk mencegah terulangnya kasus penyalahgunaan wewenang dalam penanganan situs judi online.
“Kita mengambil langkah-langkah internal setelah peristiwa yang terjadi kemarin itu, kita segera melakukan audit, audit sistem teknologi yang kita miliki dan juga tata kelola dalam mengendalikan konten-konten negatif ini,” ujar Wakil Menteri Komdigi (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam keterangannya usai Peluncuran Hasil Survei Indeks Kemerdekaan Pers Tahun 2024 di Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2024) seperti dilansir dari Infopublik.id.
Menurut Nezar, proses audit terhadap tata kelola pengendali konten negatif ditujukan agar hak akses dan penanganan situs judi online lebih andal dan terpercaya. Hal ini termasuk mencegah penggunaan hak akses secara tidak bertanggung jawab atau tidak sesuai aturan.
Baca juga: Kemkomdigi Blokir Belasan Ribu Konten Judi Online Setiap Hari
“Beberapa orang ataupun oknum itu bisa menggunakan akses yang semestinya yang dipercayakan kepada mereka ditangani sebaik-baiknya, tapi malah dipakai untuk membiarkan judi online ini beroperasi,” tegasnya. Nezar mengakui para oknum pegawai Komdigi terseret melakukan pelanggaran hukum karena dimingi-imingi besaran materi yang ditawarkan pengelola situs judi online.
Terkait hal ini, Kementerian Komdigi dipastikan akan terus bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pemberantasan judi online. Salah satunya dengan mengawasi transaksi mencurigakan yang melibatkan pegawai Kementerian Komdigi.
Dia juga berharap kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komdigi ini dapat menjadi jalan pembuka untuk mengungkap pemain besar dalam jaringan perjudian online di Indonesia. “Kita berharap langkah ini bisa ditindaklanjuti dengan membongkar pemain-pemain yang lebih besar,” tandas Wamenkomdigi.