By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kopi Santen Jepangrejo, Cita Rasa Kopi Warisan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Kopi Santen Jepangrejo, Cita Rasa Kopi Warisan
Warisan Budaya

Kopi Santen Jepangrejo, Cita Rasa Kopi Warisan

Achmad Aristyan
Last updated: 01/11/2024 15:54
Achmad Aristyan
Share
Kopi Santen Jepangrejo yang jadi salah satu varian unik kopi dari Kota Blora: Foto: Ayo Dolan Blora/visitjawatengah.jatengprov.go.id
SHARE

Kopi Santen Jepangrejo Blora adalah sajian unik yang menggabungkan cita rasa kopi dengan kelembutan santan, menjadikannya favorit tidak hanya di kalangan generasi tua tetapi juga di antara kaum milenial. 

Terletak di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Jawa Tengah, kopi ini telah menjadi ikon kuliner sejak didirikan pada tahun 1980-an oleh Mbah Sakijah. Kini, warisan ini diteruskan oleh generasi ketiga, Ibu Nur Khomariah, yang tetap menjaga keaslian resep dan tradisi dalam penyajiannya.

Kopi santen khas Jepangrejo ini memiliki sejarah panjang yang membuatnya berbeda dari kopi pada umumnya. Dulu, Mbah Sakijah mulai menyajikan kopi santen untuk para petani dan pekerja di desa sekitar yang menginginkan minuman yang bisa memberi tenaga untuk beraktivitas. 

Berbeda dengan kopi biasa, kopi santen ini disajikan dengan tambahan santan kelapa, yang diproses secara khusus untuk menambah kelembutan rasa tanpa menghilangkan kepekatan kopi.

Proses pembuatan kopi santen ini memang memerlukan ketelitian, mulai dari pemilihan biji kopi berkualitas hingga proses pencampuran dengan santan segar. Santan yang digunakan harus memiliki kekentalan yang pas agar rasa kopi tetap dominan, tetapi dengan tekstur lembut dan creamy. 

Perpaduan rasa inilah yang membuat Kopi Santen Jepangrejo digemari hingga kini. Tidak hanya menjadi minuman favorit para orang tua, kopi santen juga sukses menarik minat generasi milenial yang penasaran akan rasa uniknya. 

Pengunjung muda sering datang ke Warung Kopi Santen untuk merasakan langsung sensasi berbeda dari kopi tradisional ini dan berbagi pengalaman mereka di media sosial. Bagi mereka, kopi santen tidak hanya soal rasa tetapi juga tentang merasakan sejarah dan tradisi kuliner Blora yang autentik. 

Hal ini pula yang membuat kopi santen tetap eksis di tengah tren kopi modern. Kepopuleran Kopi Santen Jepangrejo tidak hanya berhenti di kalangan lokal. 

Pada September 2017, pengamat kuliner nasional Bondan Winarno, yang terkenal lewat acara “Wisata Kuliner”, mengunjungi Warung Kopi Santen Mbah Sakijah. Dalam kunjungannya, ia menyebutkan bahwa kopi santen ini adalah salah satu kopi terbaik yang pernah dicicipinya. 

Ia bahkan memasukkan Kopi Santen Jepangrejo ke dalam bukunya yang berjudul “Keragaman Kopi Nusantara” sebagai contoh kopi daerah yang kaya rasa dan punya nilai historis. Kini, Ibu Nur Khomariah berperan penting dalam melanjutkan tradisi ini. 

Selain menjaga keaslian resep, ia juga terus mengembangkan pelayanan dan suasana di warungnya agar tetap menarik bagi pengunjung dari berbagai generasi. Dalam warungnya yang sederhana, pengunjung bisa menikmati segelas kopi santen sembari berbincang dan merasakan suasana desa yang khas dan damai.

Bagi Anda yang berkunjung ke Blora, Kopi Santen Jepangrejo adalah salah satu pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan. Tidak hanya mencicipi minuman bersejarah, Anda juga dapat merasakan kekayaan tradisi dan kehangatan dari keramahan masyarakat Blora. 

Kopi santen ini adalah perpaduan yang sempurna antara cita rasa, sejarah, dan budaya yang membuatnya tetap hidup dan dihargai hingga kini. (Sumber: visitjawatengah.jatengprov.go.id)

You Might Also Like

Menguak Kisah Di Balik Pembuatan Candi Tegowangi

Merasakan Cita Rasa Pedasnya Sambal Matah Khas Bali

Menelusuri Jejak Arkeologi Buddha di Situs Kalibukbuk Bali

Tari Badui, Simbol Persatuan dan Dakwah Islam di Sleman

Menikmati Cita Rasa Latopia, Bakpia Jumbo Ala Kota Tegal

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Gasdeso, Atraksi Tradisi Perang Nasi di Blora
Next Article Wamenpar Apresiasi Prototipe Pariwisata Berbasis Budaya
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?