By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kue Khas Sunda Burayot dari Garut yang Menggugah Selera
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Kue Khas Sunda Burayot dari Garut yang Menggugah Selera
Warisan Budaya

Kue Khas Sunda Burayot dari Garut yang Menggugah Selera

Achmad Aristyan
Last updated: 17/01/2025 16:34
Achmad Aristyan
Share
Burayot dengan bentuk unik yang menggantung. Foto: bandungmu.com
SHARE

Burayot adalah salah satu makanan tradisional khas Sunda yang berasal dari Garut, sebuah kota yang terletak di Jawa Barat. Kue ini banyak dijumpai di beberapa kecamatan di Garut, seperti Leles, Kadungora, dan Wanaraja. 

Melansir dari bandung.kompas.com, nama “Burayot” dalam bahasa Sunda berarti “bergelantungan”, yang merujuk pada bentuk kue ini yang terlihat seperti bergelantungan atau menggantung.

Makanan ini memiliki makna mendalam bagi masyarakat Garut, baik sebagai camilan sehari-hari maupun hidangan khas saat perayaan, dan acara istimewa lainnya.

Kue Burayot terbuat dari bahan dasar yang sederhana, namun kaya rasa. Bahan-bahan utama yang digunakan adalah tepung beras, gula merah, dan minyak kelapa. 

Perpaduan ketiga bahan ini menciptakan cita rasa yang manis dan gurih, menjadikannya sebagai camilan yang lezat. Kue ini memiliki bentuk bulat lonjong dengan sedikit keriput dan warna kecokelatan yang menggoda selera. 

Keunikan teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam menambah daya tarik dari Burayot.

Varian Rasa Burayot

Burayot dikenal dengan variasi rasa yang bervariasi, seperti cokelat, wijen, keju, jahe, dan kacang tanah. Setiap varian memiliki nuansa rasa yang berbeda, namun tetap mempertahankan ciri khas Garut yang manis dan gurih. 

Misalnya, Burayot rasa cokelat memberikan sensasi manis yang kaya, sementara Burayot rasa jahe memberikan sensasi pedas yang hangat, cocok untuk dinikmati saat cuaca dingin.

Baca juga: Batagor dan Tahu Cibuntu Warisan Budaya Tak Benda Jabar 2025

Tradisi Kue Burayot

Dilansir dari detik.com, Burayot tidak hanya menjadi camilan sehari-hari di Garut, tetapi juga menjadi hidangan yang khas saat menjelang hari raya Idul Fitri. Tradisi ini sudah ada sejak lama, dan Burayot sering kali dijadikan oleh-oleh yang dibawa pulang wisatawan saat berkunjung ke kota Garut. 

Masyarakat Garut biasanya membuat Burayot dalam jumlah banyak untuk disajikan kepada tamu, sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur pada hari raya.

Pusat Wisata Candi Cangkuang dan Proses Pembuatan Burayot

Salah satu tempat terbaik untuk menikmati Burayot adalah di kawasan wisata Candi Cangkuang di Garut. Di sana, para pengunjung tidak hanya dapat menikmati kue Burayot, tetapi juga menyaksikan proses pembuatan kue tradisional ini. 

Pengalaman ini memberikan kesempatan bagi wisatawan memahami lebih dalam pembuatan Burayot dan mengapresiasi kerajinan tangan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. 

Burayot Sebagai Ikon Kuliner Garut

Burayot menjadi bagian warisan kuliner yang memperkaya keragaman kuliner tradisional Indonesia, khususnya dari tanah Sunda. Keberadaannya semakin memperkaya kekayaan kuliner lokal Garut, yang memiliki banyak makanan khas.

Salah satu daya tarik utama Burayot adalah kesederhanaannya yang tetap dapat menyajikan rasa yang enak dan lezat. Selain itu, Burayot juga menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki masyarakat Garut, yang terus dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi berikutnya. 

You Might Also Like

Sensasi Kuliner Unik Nasi Grombyang Asli Pemalang

Tari Tide-Tide, Dari Pergaulan Hingga Hiburan Rakyat Halmahera

Batik Besurek Bengkulu Berciri Kaligrafi Unik

Lestarikan Budaya Leluhur Pemkab Blora Gelar Tari Tayub Massal

Sasando, Alunan Suara Indah dari Daun Lontar

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Wayang Thengul, Ikon Seni Pertunjukan Tradisional Bojonegoro 
Next Article Pelajar Korea Selatan Belajar Seni dan Budaya di Surabaya
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?