By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Larung Sesaji Bumi Bukan Hanya Sebuah Tradisi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Larung Sesaji Bumi Bukan Hanya Sebuah Tradisi
Tradisi

Larung Sesaji Bumi Bukan Hanya Sebuah Tradisi

Achmad Aristyan
Last updated: 17/11/2024 02:27
Achmad Aristyan
Share
Masyarakat Probolinggo sedang melaksanakan ritual larung sesaji di Pantai Mayangan. Foto: probolinggokota.go.id
SHARE

Larung Sesaji Bumi adalah tradisi budaya yang sudah lama ada di masyarakat pesisir Indonesia, khususnya di Probolinggo, Jawa Timur. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada masyarakat, terutama dalam bentuk hasil bumi dan laut. 

Dilansir dari probolinggokota.go.id, salah satu tempat yang menjadi lokasi perayaan Larung Sesaji Bumi adalah Pantai Mayangan, Probolinggo. Acara ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap alam dan penghargaan terhadap hasil bumi serta hasil perikanan yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat.

Saat prosesi, berbagai sesaji yang terbuat dari hasil bumi, seperti beras, sayur, buah-buahan, ikan, dan produk lokal lainnya, ditempatkan di atas sebuah perahu tanpa awak. Perahu kemudian dilarung ke tengah laut sebagai simbol penyerahan hasil bumi kepada Tuhan. 

Masyarakat setempat turut ambil bagian dengan mengenakan pakaian adat dan melaksanakan doa bersama sebelum akhirnya perahu dilarung ke laut. Warga berharap agar hasil laut dan darat yang diterima masyarakat dapat terus melimpah. Tradisi ini hampir sama dengan Labuh Saji yang digelar setiap tahun di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca juga: Tradisi Labuh Saji, Lestarikan Kekayaan Laut Sukabumi

Tradisi ini biasanya dilaksanakan tanggal 1 Muharram, bertepatan dengan Tahun Baru Hijriyah. Pemilihan waktu ini memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat setempat. Tanggal 1 Muharram adalah awal tahun Islam, yang dianggap sebagai momen yang tepat untuk memulai kehidupan yang baru dengan penuh rasa syukur.  

Prosesi tradisi ini disertai berbagai atraksi budaya, seperti tarian tradisional, musik gamelan, dan pertunjukan rakyat lainnya. Larung Sesaji Bumi bukan hanya sekadar ritual tradisi, tetapi juga merupakan sarana untuk mempererat hubungan antara manusia dan alam. 

Dalam pandangan masyarakat Probolinggo, laut adalah sumber kehidupan yang harus dijaga dan dihormati. Melalui ritual ini, mereka berharap dapat menjaga keseimbangan alam dan mendapatkan berkah dari Tuhan yang Maha Esa.

Setiap tahunnya, acara Larung Sesaji Bumi selalu dinantikan masyarakat dan wisatawan yang datang untuk menyaksikan proses ritual. Tidak hanya sebagai bentuk tradisi, acara ini juga menjadi momen yang mempererat hubungan antarwarga, sekaligus sebagai ajang pelestarian budaya. 

Saat ini, Larung Sesaji Bumi bukan semata tradisi, namun juga menjadi atraksi wisata budaya yang menyedot animo para wisatawan lokal maupun wisatawan lokal. Di sisi lain, tradisi ini menjadi media untuk memperkenalkan adat istiadat lokal kepada generasi muda di Probolinggo. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

9 Pantangan dan Larangan Saat Imlek yang Harus Dihindari

Keunikan Tradisi Ngarak Kebo Bule Masyarakat Kranggan Bekasi

Tari Lengger Kinayakan dan Refleksi Sedulur Papat Kalimo Pancer

Tradisi Jolenan, Simbol Kerukunan dan Syukuran Warga Purworejo

Otorita IKN Fasilitasi Ritual Adat Kutai Pelas Benua

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Ubah Rupa Jodipan Jadi Kampung Wisata Berwarna
Next Article Batu Sakti Plintheng Semar Ikon Kondang Wonogiri
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?