By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Legenda Dadung Awuk dan Jaka Tingkir dalam Seni Teater
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Legenda Dadung Awuk dan Jaka Tingkir dalam Seni Teater
Warisan Budaya

Legenda Dadung Awuk dan Jaka Tingkir dalam Seni Teater

Achmad Aristyan
Last updated: 22/02/2025 02:22
Achmad Aristyan
Share
Pertunjukan Dadung Awuk dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: direktoribudaya.slemankab.go.id
SHARE

Dadung Awuk merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Seni ini termasuk dalam teater rakyat yang berbentuk dramatari, yaitu perpaduan antara lakon, drama, tarian, dan iringan musik. 

Dilansir dari direktoribudaya.slemankab.go.id, pertunjukan ini berkembang dari kesenian Srandul, meski terdapat perbedaan antara keduanya. Srandul biasanya mengangkat kisah dari Serat Menak, Cerita Panji, serta legenda dan dongeng. 

Sebaliknya, Dadung Awuk hanya mementaskan kisah tokoh utamanya, Dadung Awuk, yang meliputi perjalanan hidupnya sejak muda hingga pengabdiannya kepada Kerajaan Demak, termasuk pertemuannya dengan Jaka Tingkir.  

Keunikan Pertunjukan Dadung Awuk

Pertunjukan Dadung Awuk membutuhkan sekitar 30 orang pendukung, yang terdiri dari 9 orang pemusik dan vokalis serta 21 pemain laki-laki. Uniknya, seluruh peran, termasuk peran perempuan, dimainkan laki-laki. 

Alat musik yang digunakan dalam seni teater ini meliputi angklung, kendang, dan terbang, serupa dengan yang digunakan dalam kesenian Srandul.

Pertunjukan dimulai dengan alunan musik pembuka yang menarik perhatian penonton. Seorang dalang kemudian memperkenalkan cerita yang akan dimainkan. 

Para pemain berpentas di panggung sambil menari dengan kostum sederhana yang menggambarkan karakter yang diperankan. Biasanya, pertunjukan ini digelar di halaman rumah, pendopo, lapangan, atau panggung kesenian pada momen-momen tertentu.  

Legenda Dadung Awuk dan Jaka Tingkir

Melansir dari darmawanaji.com, cerita Dadung Awuk mengisahkan seorang pemuda dengan kekuatan luar biasa yang mengikuti ujian pendadaran prajurit Kerajaan Demak.

Dalam salah satu sesi, Dadung Awuk berhasil mengalahkan seekor banteng dengan sekali pukulan. Jaka Tingkir, atau Sultan Hadiwijaya, yang kala itu bertugas sebagai komandan, tertarik mengujinya langsung.

Dalam pertarungan yang sengit, Jaka Tingkir akhirnya mengalahkan Dadung Awuk, yang kemudian tewas. Insiden ini memicu keributan politik hingga Jaka Tingkir harus melepaskan jabatannya.  

Nilai-Nilai Tradisional dalam Dadung Awuk

Dadung Awuk tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi media perekat nilai sosial, sistem kontrol sosial, serta sarana penyampaian pesan kepada masyarakat.

Nilai-nilai dalam kisah dan pertunjukan ini menjadi bagian penting dari tradisi Yogyakarta.  

Upaya Pelestarian Dadung Awuk

Saat ini, keberadaan Dadung Awuk di Yogyakarta terancam punah. Meski demikian, masih ada beberapa kelompok seni yang mencoba mempertahankan tradisi ini, seperti grup Dadung Awuk Mudatama di Tegalrejo, Tamanmartani, Sleman. 

Kelompok ini biasanya tampil pada acara khusus, seperti peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan dukungan dari masyarakat setempat.

Sebagai seni yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, pelestarian Dadung Awuk sangat penting.  Kesenian ini tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga media pembelajaran yang kaya akan nilai tradisi. 

You Might Also Like

Kreasi Keju Tradisional Rasa Asli Nusantara

Keunikan Arsitektur Gedung Sate di Kantor Gubernur Jawa Barat

Perjalanan Galeri Nasional Indonesia Menjadi Pusat Budaya

Seni Khuntulan Yogyakarta, Pentas Ekspresi Syukur dan Ibadah

Ramuan Jamu, Warisan Budaya Jawa yang Diakui UNESCO

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Sensasi Unik Pemandian Air Hangat Banyu Alam Dieng
Next Article Menyucikan Gunung dalam Tradisi Adat Masyarakat Sunda
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?