Pulau Bali, yang dikenal dengan kekayaan seni dan budayanya, memiliki beragam cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun seperti legenda Kebo Iwa. Sebuah kisah yang menceritakan asal-usul Gunung Batur dan Danau Batur.
Kedua situs alam ini terletak di kawasan Kintamani, Bali. Gunung Batur menjulang setinggi 1.717 meter di atas permukaan laut dan masih aktif hingga kini.
Gunung Batur bukan hanya dikenal sebagai tempat wisata untuk menikmati matahari terbit, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Hindu Bali.
Raksasa dengan Nafsu Makan Luar Biasa
Berdasarkan cerita yang diunggah di kanal YouTube Dongeng Kita, dahulu kala hiduplah sepasang suami istri di sebuah desa di Bali. Meski hidup rukun, mereka merasa belum lengkap karena belum memiliki anak.
Doa mereka kepada Sang Hyang Widhi Wasa terkabul. Lahirlah seorang bayi laki-laki. Namun, bayi ini tumbuh dengan sangat cepat, hingga tubuhnya melebihi orang dewasa dalam waktu singkat.
Karena ukuran tubuhnya yang besar, ia diberi nama Kebo Iwa, yang berarti “Paman Kerbau.”
Kebo Iwa memiliki nafsu makan luar biasa. Kedua orang tuanya tidak sanggup memenuhi kebutuhannya, sehingga seluruh desa harus ikut menyediakan makanan baginya.
Sayangnya, Kebo Iwa juga dikenal sebagai sosok pemarah. Jika keinginannya tidak terpenuhi, ia kerap merusak rumah warga bahkan pura, sehingga membuat seluruh desa hidup dalam ketakutan.

Siasat Warga Desa
Meski dikenal pemarah, Kebo Iwa sering membantu warga dengan kekuatan besar yang dimilikinya. Ia menggali sumur, memindahkan batu, dan membendung sungai, tentu dengan imbalan makanan yang melimpah.
Namun, seiring waktu, warga merasa kewalahan karena cadangan makanan terus menipis akibat kebutuhan Kebo Iwa. Musim kemarau yang panjang memperparah situasi, menyebabkan gagal panen yang membuat warga khawatir akan amukan Kebo Iwa.
Warga akhirnya merancang siasat untuk menyingkirkan Kebo Iwa. Mereka meminta Kebo Iwa menggali sumur besar dengan janji akan memberinya makanan sebanyak yang ia inginkan.
Kebo Iwa, yang percaya pada janji itu, menyanggupi permintaan itu. Ia mulai menggali sumur hingga kelelahan. Setelah diberi makanan melimpah, ia tertidur pulas di dalam sumur.
Saat Kebo Iwa tertidur, warga desa melemparkan batu kapur besar ke dalam sumur untuk menguburnya. Ketika ia tersadar, segalanya sudah terlambat. Kebo Iwa tidak dapat keluar dari sumur dan akhirnya binasa.
Cerita Bermakna
Usai kejadiana itu, air terus mengalir dari sumur, membanjiri desa hingga membentuk sebuah danau besar yang kini dikenal sebagai Danau Batur. Sementara itu, timbunan tanah dari galian Kebo Iwa menjadi Gunung Batur yang megah.
Legenda Kebo Iwa mengajarkan bahwa sifat serakah, egois, dan tamak dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, penting untuk tetap rendah hati dan saling membantu satu sama lain, karena keharmonisan hidup hanya dapat tercipta jika setiap individu peduli terhadap lingkungannya.