By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Legenda Manik Angkeran dan Asal Mula Terjadinya Selat Bali
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Legenda Manik Angkeran dan Asal Mula Terjadinya Selat Bali
Cerita Rakyat

Legenda Manik Angkeran dan Asal Mula Terjadinya Selat Bali

Achmad Aristyan
Last updated: 26/12/2024 02:31
Achmad Aristyan
Share
Ilustrasi: Kapal laut sedang melintas di kawasan perairan selat Bali. Foto: Wikimedia Commons/ Triy Purnama
SHARE

Konon, perairan Selat Bali yang memisahkan Pulau Bali dan Pulau Jawa menjadi saksi cerita rakyat yang hidup di masyarakat Pulau Dewata. Salah satu cerita rakyat terkenal yang menjelaskan asal-usul Selat Bali adalah legenda Manik Angkeran, putra seorang Brahmana sakti bernama Empu Sidi Mantra. Kisah ini diunggah kanal YouTube Gromore Studio Series dan situs mtsn4sda.sch.id.  

Petaka Manik Angkeran

Dahulu kala, di Kerajaan Daha, Empu Sidi Mantra dikenal sebagai brahmana taat dan bijaksana. Namun, kehidupannya berubah saat ia menerima anugerah seorang anak laki-laki dari para dewa. 

Bayi itu diberi nama Manik Angkeran. Meski tumbuh menjadi pemuda yang tampan, sifat Manik Angkeran sangat bertolak belakang dengan ayahnya. Ia terjerumus dalam kebiasaan buruk, yaitu berjudi sabung ayam. Kebiasaan ini ternyata membawa petaka. 

Manik Angkeran terus kalah, menghabiskan seluruh hartanya, dan bahkan mencuri dari ayahnya untuk melunasi utangnya. Empu Sidi Mantra yang kecewa masih berusaha membantu anaknya dengan meminta bantuan Naga Besukih, penjaga harta di Gunung Agung.  

Dengan mantra sakti dan genta, Empu Sidi Mantra memanggil Naga Besukih. Setelah menjelaskan niatnya, Naga Besukih memberinya harta dengan syarat bahwa Manik Angkeran harus berhenti berjudi dan menggunakan harta itu dengan bijak. 

Namun, janji Manik Angkeran hanya sekadar ucapan. Ia kembali terjerat kebiasaan buruknya hingga nekat mencuri genta ayahnya untuk meminta harta langsung kepada Naga Besukih.  

Garis Api

Manik Angkeran yang membawa genta ke Gunung Agung berhasil memanggil Naga Besukih. Namun, kebohongannya terbongkar. 

Naga Besukih murka atas kelicikan Manik Angkeran dan membunuhnya seketika. Empu Sidi Mantra yang mengetahui kematian anaknya merasa hancur hati. 

Dengan mantra sakti, ia memohon kepada Naga Besukih untuk menghidupkan kembali Manik Angkeran. Naga Besukih mengabulkan permintaan itu, tetapi dengan syarat bahwa hubungan antara ayah dan anak ini harus berakhir. 

Empu Sidi Mantra menerima syarat itu dan membuat garis api memisahkan Bali dari Jawa, sehingga keduanya tidak dapat bertemu lagi. Garis itu menjadi Selat Bali seperti yang kita kenal sekarang.  

Pesan Moral 

Legenda Manik Angkeran mengajarkan tentang pentingnya kebijaksanaan dalam menjalani hidup dan konsekuensi dari tindakan yang melanggar nilai-nilai moral.

Selat Bali bukan hanya simbol pemisahan geografis, tetapi juga menjadi pengingat akan kekuatan cinta orang tua yang tak terbatas, meskipun harus dibayar dengan pengorbanan besar.

You Might Also Like

Asal Mula Desa Jimbaran, Kisah Dalem Ireng dan Dalem Putih

Kisah Penari Ronggeng Pantura Menjelma Jadi Buaya

Kisah Pak Kikir dan Asal Usul Nama Daerah Cianjur, Jawa Barat

Legenda Bhre Pamotan dan Misteri Hilangnya Raja Majapahit

Menguak Legenda di Balik Keindahan Pantai Pandan Kuning

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Senjata Tradisional Rencong, Kebanggaan dan Identitas Aceh
Next Article Mengenang Aminah Cendrakasih, Legenda Sinema Indonesia
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?