By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Legenda Si Gringsing dan Si Kasur, Cinta Abadi yang Diuji
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Legenda Si Gringsing dan Si Kasur, Cinta Abadi yang Diuji
Cerita Rakyat

Legenda Si Gringsing dan Si Kasur, Cinta Abadi yang Diuji

Achmad Aristyan
Last updated: 05/11/2024 03:15
Achmad Aristyan
Share
Ilustrasi Si Gringsing dan Si Kasur yang menjelma menjadi ular. Tangkapan Layar YouTube Seful Muslimin
SHARE

Setiap daerah memiliki cerita rakyat yang mencerminkan budaya dan nilai-nilai masyarakatnya, dan salah satu legenda yang terkenal di Tegal, Jawa Tengah adalah kisah tentang Si Gringsing dan Si Kasur. Kisah ini bermula dari sepasang suami istri yang bernama Si Gringsing dan Si Kasur. Mereka adalah pengantin muda yang bahagia, di mana Si Gringsing bekerja sebagai petani, sementara Si Kasur bertugas mengantarkan makanan untuk suaminya di sawah. 

Suatu hari, ketika Si Kasur terlambat tiba dengan makanan, Si Gringsing yang merasa lapar menemukan tiga telur di pematang sawah. Karena tidak dapat menahan rasa laparnya, ia pun mengambil dan memasak telur tersebut. Namun, setelah menyantapnya, Si Gringsing merasakan keanehan dan panas di seluruh tubuhnya.

Kondisi tubuhnya semakin buruk, dan dalam kepanikan, ia terjun ke Kali Gung untuk mendinginkan dirinya. Namun, alih-alih pulih, ia berubah menjadi ular. Ketika Si Kasur akhirnya tiba, ia sangat terkejut melihat suaminya yang kini telah menjelma menjadi ular. Dalam rasa cintanya yang mendalam, Si Kasur memutuskan untuk memakan sisa telur yang ditinggalkan Si Gringsing meskipun suaminya melarangnya. 

Ketika ia melakukannya, ia pun merasakan panas yang sama dan berakhir dengan transformasi yang sama menjadi ular. Keduanya kemudian bertemu dengan seorang petapa yang dapat membantu mereka untuk kembali ke wujud manusia. Namun, petapa tersebut memberi syarat yang berat yaitu mereka tidak boleh bertemu untuk waktu yang lama. 

Si Gringsing dan Si Kasur menyetujui syarat tersebut, dan petapa memisahkan mereka. Si Gringsing ditempatkan di Kali Gung, sementara Si Kasur berada di Bukit Sitanjung. Namun, rindu yang mendalam membuat Si Gringsing melanggar perjanjian. Meski sudah diingatkan oleh petapa untuk tidak bertemu, ia tetap nekat keluar dari sungai untuk melihat Si Kasur. 

Akibatnya, ia tersambar petir yang mengakibatkan salah satu matanya buta. Legenda Si Gringsing dan Si Kasur ini tidak hanya mengisahkan tentang cinta dan pengorbanan, tetapi juga mengingatkan kita tentang konsekuensi dari tindakan kita. Masyarakat Tegal sering mengaitkan kisah ini dengan bencana alam seperti gempa bumi dan banjir, percaya bahwa bencana tersebut terjadi karena kerinduan kedua tokoh tersebut untuk bertemu. 

Dengan berbagai versi yang berkembang di wilayah Bumijawa, Bojong, Lebaksiu, dan sekitarnya, cerita ini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Tegal. Kisah ini merupakan contoh nyata dari bagaimana cerita rakyat dapat menyampaikan nilai-nilai moral, budaya, dan pelajaran kehidupan yang berharga, yang tetap relevan hingga saat ini. 

Keberadaan Si Gringsing dan Si Kasur sebagai simbol cinta abadi dan kesetiaan, memberikan kita pelajaran bahwa cinta sejati tidak mengenal batas, meskipun terkadang harus menghadapi tantangan yang sulit. (Sumber: repositori.kemdikbud.go.id)

You Might Also Like

Legenda Kali Mewek di Malang dan Kisah Penculikan Ken Dedes

Asal Usul (Kota) Batang Dan Kisah Ki Ageng Bahurekso

Dongeng Si Kepar, Perjuangan Anak Satukan Keluarga Terpisah

Kisah Heroik I Karake’lette Melawan Kerajaan Gowa

Bujang Awang Tabuang dan Kisah Permaisuri Terbuang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Tari Giring-Giring, Media Pemersatu Warga di Kalimantan Tengah
Next Article Festival Sandeq, Lomba Perahu Legendaris Suku Mandar
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?