By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Legenda Ular Ndaung, Cerita Rakyat Bengkulu
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Legenda Ular Ndaung, Cerita Rakyat Bengkulu
Cerita Rakyat

Legenda Ular Ndaung, Cerita Rakyat Bengkulu

Ridwan
Last updated: 26/11/2024 13:40
Ridwan
Share
3 Min Read
legenda ndaung
Foto Ilustrasi: Youtube Kejarcita
SHARE

Legenda Ular Ndaung berawal di kaki Gunung Bengkulu, tempat seorang wanita tua tinggal bersama ketiga putrinya. Ketika sang wanita jatuh sakit parah, tabib terbaik dari desa memberikan kabar bahwa obat yang dapat menyembuhkannya adalah daun-daunan langka dari hutan yang harus dibakar dengan bara gaib.

Namun, bara gaib ini hanya dapat ditemukan di puncak gunung dan dijaga oleh makhluk raksasa yang dikenal sebagai Ular n’Daung. Menurut cerita yang beredar, ular tersebut sangat menakutkan dan akan memangsa siapa saja yang mendekatinya.

Di antara ketiga putrinya, hanya si bungsu yang berani menerima tantangan untuk mendaki gunung demi mendapatkan bara gaib. Dengan keberanian dan kepeduliannya terhadap ibunya, ia memulai perjalanan menuju puncak gunung yang penuh misteri.

Baca juga:Legenda Dewi Lanjar Penguasa Laut Utara Jawa

Baca juga: Kisah Datuk Letang dan Bayi Sakti Dari Belahan Kayu

Saat ia mendekati puncak, kegelapan semakin menyelimuti, pohon-pohon besar dengan daun lebat menghalangi sinar matahari, dan gua-gua yang dalam menciptakan suasana yang semakin menakutkan. Di tengah-tengah perjalanan itu, terdengar suara gemuruh yang menandakan kedatangan Ular n’Daung.

Dengan gemetar, putri bungsu itu meminta izin kepada sang ular untuk mengambil bara gaib. Tak disangka, Ular n’Daung merespons dengan tenang, “Boleh saja, asalkan setelah ibumu sembuh, kau harus kembali ke sini dan menjadi istriku.” Tanpa ragu, demi kesembuhan ibunya, putri bungsu menyetujui permintaan itu dan pulang membawa bara gaib.

Sesampainya di rumah, bara itu digunakan membakar daun-daunan obat, dan penyakit ibunya pun sembuh. Namun, ingat akan janjinya, putri bungsu segera kembali ke puncak gunung malam hari. 

Sesampainya di sana, ia terkejut saat melihat Ular n’Daung berubah menjadi seorang pria tampan bernama Pangeran Abdul Rahman Alamsjah. Pangeran itu menjelaskan bahwa ia terkena kutukan dari pamannya yang menginginkan takhtanya. Pada malam hari, ia menjadi manusia, namun saat fajar menyingsing, ia kembali berubah menjadi ular.

Keingintahuan membuat kedua kakak si bungsu mengikuti adiknya ke puncak gunung. Mereka melihat adiknya bersama seorang pangeran tampan dan dipenuhi rasa iri, mereka memutuskan untuk membakar kulit ular yang ditinggalkan di sana. Pangeran, yang tidak menyadari rencana kakak-kakaknya, malah merasa senang karena hal itu merupakan cara untuk mengakhiri kutukannya.

Dengan kutukan yang telah terangkat, Pangeran Abdul Rahman Alamsjah mengajak si bungsu ke istananya dan mengusir pamannya yang jahat. Keluarganya diajak untuk tinggal di istana, tetapi kedua kakaknya menolak karena rasa malu akan perbuatan mereka yang penuh iri hati. (Achmad Aristyan – Sumber: budaya-indonesia.org)

You Might Also Like

Legenda Ciung Wanara, Kisah Kerajaan Sunda Galuh

Legenda Pulau Simardan, Kisah Anak Durhaka Khianati Ibunya

Kisah Pak Kikir dan Asal Usul Nama Daerah Cianjur, Jawa Barat

Legenda Gunung Merapi: Pertarungan Dua Empu Sakti

Asal-Usul Gerhana Matahari dan Bulan di Mata Dayak Wehea

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Legenda Banjarnegara, Kisah Masa Lalu dan Hari Ini
Next Article Legenda Pulau Simardan, Kisah Anak Durhaka Khianati Ibunya
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?