Lelagon Bocah hadir sebagai upaya menanamkan kembali nilai-nilai budaya Jawa kepada anak-anak melalui nyanyian sederhana. Hal ini ia tegaskan kembali dalam sambutannya di acara Lomba Nyanyi Lelagon Bocah Pakualaman Tingkat DIY yang digelar di Pura Pakualaman, Rabu (14/05).
Acara yang diikuti puluhan peserta dari jenjang TK hingga SD ini juga menjadi momentum peluncuran dua album Lelagon Bocah oleh GKBRAA Paku Alam atau yang akrab disapa Gusti Putri. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya memperkenalkan kembali nilai-nilai budaya Jawa kepada generasi muda melalui media yang menyenangkan dan mudah diterima.
Salah satunya lewat lagu anak tradisional. Ia menilai, dalam dunia yang semakin modern, eksistensi lagu tradisional anak kian memudar, padahal lagu-lagu tersebut sarat akan nilai pendidikan karakter, sastra, serta kecintaan terhadap budaya sendiri.
“Lelagon Bocah hadir sebagai upaya sederhana namun bermakna untuk mengenalkan kembali kekayaan budaya Jawa kepada generasi penerus. Lagu-lagu ini bukan hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan menyentuh,” tutur Gusti Putri dilansir dari jogjaprov.go.id.
Baca juga: Pelestarian Sumbu Filosofi Yogyakarta Jadi Landasan Tangguh Hadapi Bencana dan Konflik
Lagu-lagu dalam album kali ini dipilih secara khusus karena mengandung kearifan lokal, serta keindahan bahasa dan melodi khas Jawa. Gusti Putri berharap, karya ini dapat menjadi sarana edukatif bagi anak-anak, sekaligus alat bantu bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat dalam memperkenalkan budaya leluhur.
“Semoga Lelagon Bocah ini menjadi jembatan antara budaya dan kemajuan zaman. Kita harap anak-anak tumbuh dengan karakter yang lembut, santun, serta mencintai budayanya sendiri,” tutup Gusti Putri.
Acara peluncuran turut dimeriahkan oleh penampilan anak-anak dari TK Pertiwi Pura Pakualaman dan anak-anak berkebutuhan khusus dari POTADS. Selain sebagai ajang unjuk bakat, kegiatan ini juga menjadi langkah penting dalam menumbuhkan kebanggaan terhadap identitas budaya lokal sejak dini