Bagi Anda yang ingin lebih mengenal dari dekat sekaligus penasaran dengan kekayaan sejarah dan budaya daerah Tuban, Jawa Timur, silakan berkunjung ke Museum Kambang Putih.
Melansir lamam tubankab.go.id, Museum Kambang Putih selain menyimpan berbagai koleksi sejarah berharga, juga menawarkan wawasan mendalam tentang sejarah masa lalu Tuban.
Museum terletak di Jalan Kartini No. 03, Kutorejo, Tuban, Jawa Timur. Posisi yang strategis, dekat dengan Kantor Bupati, alun-alun kota, Makam Sunan Bonang, Alun-Alun Tuban, dan Pantai Boom.
Nama “Kambang Putih” berasal dari sebuah prasasti yang dibuat Raja Sri Mapanji Garasakan tahun 1050 M. Prasasti ini mencatatkan bahwa Kambang Putih adalah sebuah kota pelabuhan yang penting pada masa itu, bahkan menjadi pusat perdagangan antar pulau dan benua pada abad XI.
Raja Sri Mapanji Garasakan, raja pertama dari Kerajaan Janggala, mencatatkan kisah tentang wilayah ini dalam sejarah Kerajaan Panjalu yang saat itu berperang dengan Kerajaan Janggala.
Baca juga: Perajin Batik Gedog Tuban Ingin Status Indikasi Geografis
Museum Kambang Putih, meski hanya memiliki satu lantai dengan luas sekira 150 m², memiliki lebih dari 600 koleksi yang mengisahkan sejarah panjang Tuban dan sekitarnya. Salah satu koleksi yang menarik adalah Museum Koes Plus Bersaudara, band legendaris asal Tuban. Koleksi kaset dan foto band yang sudah mendunia ini bisa dijumpai.
Namun, koleksi utama di museum ini adalah benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan kelautan. Sebagian besar koleksi ini ditemukan melalui penyelaman di Pantai Boom, yang dulu merupakan pelabuhan internasional terbesar.
Berbagai peralatan kelautan dari berbagai negara dapat ditemukan di sini, menggambarkan betapa pentingnya posisi Tuban sebagai pusat perdagangan masa lalu. Tak hanya itu, ada juga fosil-fosil kuno, termasuk fosil badak purba yang ditemukan di Kecamatan Jenu, Tuban.
Fosil ini, yang berusia lebih dari 300.000 tahun, telah mengalami silifikasi (proses pengisian pori batuan oleh silika). Museum ini juga menyimpan berbagai arca kuno, beberapa di antaranya sudah mengalami kerusakan namun tetap menunjukkan nilai historis yang tinggi.
Di antara arca yang ada, terdapat arca Nandi, kendaraan Dewa Siwa dalam mitologi Hindu, yang menjadi petunjuk penting tentang pengaruh agama Hindu di daerah ini. Museum Kambang Putih juga menyimpan berbagai artefak yang menarik, seperti lingga dan yoni.
Baca juga: Museum Angkut, Destinasi Wisata Edukasi Alat Transportasi
Dalam mitologi Hindu, lingga melambangkan unsur laki-laki, sementara yoni melambangkan unsur perempuan. Kedua artefak ini sering ditemukan dalam situs-situs pemujaan Hindu dan menjadi simbol penting dalam kebudayaan yang berkembang di daerah ini.
Di ruang lainnya, museum ini memajang koleksi uang kuno dari abad XIX-XX, serta peralatan nelayan tradisional, seperti dayung, jala, tempat menyimpan ikan, hingga sandal kayu yang digunakan oleh masyarakat nelayan zaman dulu. Salah satu koleksi unik yang ada di museum ini adalah Ongkek, alat tradisional untuk mewadahi Legen, minuman khas Tuban yang terbuat dari nira.
Memiliki berbagai koleksi yang beragam, mulai dari peralatan kelautan, fosil purba, hingga artefak-artefak Hindu, museum ini memberikan gambaran yang mendalam tentang peran Tuban dalam sejarah Indonesia. Ayo, liburan ke Tuban. (Diolah dari berbagai sumber)