Museum 1000 Moko adalah salah satu destinasi budaya yang terletak di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Museum ini menjadi saksi kekayaan warisan budaya dan sejarah masyarakat Alor.
Museum ini berada di Jln. Diponegoro, Kota Kalabahi, Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Koleksi unik di museum ini antara lain Moko, sebuah alat musik tradisional sekaligus benda bernilai sejarah yang sangat penting di wilayah NTT.
Moko adalah drum perunggu yang dipercaya berasal dari era prasejarah. Alor dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki koleksi moko terbanyak. Secara historis, moko diduga berasal dari Tiongkok dan Vietnam melalui perdagangan zaman dahulu.
Konon, sebuah kapal layar dari Tiongkok membawa ribuan moko terdampar di Kalabahi sekitar abad ke 14. Warga kemudian beramai-ramai mengambil barang yang dibawa kapal itu untuk dibawa pulang, termasuk moko.

Perlakuan Khusus
Di masyarakat Alor, moko memiliki fungsi yang sangat unik. Selain digunakan dalam upacara adat dan kegiatan ritual, moko juga digunakan sebagai alat pembayaran, mas kawin, dan simbol status sosial. Di beberapa daerah, Moko digunakan sebagai gendang untuk mengiringi tarian.
Dilansir dari laman goodnewsfromindonesia.id, kolektor moko, Elia Tapaha mengatakan moko yang ditemukan warga di dalam tanah, gua, dan sebagian diyakini sebagai jelmaan dari leluhur. Maka dari itu, moko mendapatkan perlakukan khusus dari masyarakat.
Setiap akhir Mei, Agustus, Desember, dan Februari. Elia memberi sesajen kepada moko koleksinya. Dia menyembelih satu ayam jantan merah untuk sesaji.

Museum 1000 Moko
Museum 1000 Moko terletak di Jln, Diponegoro, Kota Kalabahi, Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Museum ini didirikan atas inisiatif Pemda Kabupaten Alor yang dimulai pada 2003. Museum ini diresmikan Piet A. Tallo, Gubernur Nusa Tenggara Timur pada 4 Mei 2004.
Dinamakan Museum 1000 Moko karena Alor memiliki banyak Moko dan merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan generasi selanjutnya.
Selain itu angka 1000 menunjukkan pada keanekaragaman potensi yang dimiliki Kabupaten Alor. Baik itu dari aspek sumber daya alam maupun kebudayaan yang masih terus dilestarikan masyarakat Alor.
Beberapa koleksi bahkan memiliki ornamen dan ukiran yang rumit, mencerminkan keterampilan seni perunggu luar biasa. Museum ini juga memiliki artefak lainnya seperti perhiasan dan pakaian tradisional, kain tenun ikat khas Alor, dan alat-alat tradisional masyarakat setempat.
Simbol Alor
Museum 1000 Moko dibuka dari Senin-Jumat mulai pukul 8.00 am hingga 3.00 pm. Museum ini adalah salah satu simbol kebanggaan masyarakat Alor. Melalui museum ini, nilai-nilai sejarah, budaya, dan seni yang terkandung dalam moko dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang.
Selain itu, keberadaan museum ini juga berkontribusi pada pengembangan pariwisata Alor, NTT yang dikenal dengan keindahan alamnya memukai di kawasan Timur Indonesia seperti pantai, laut, dan wisata bawah laut.