Kecintaan terhadap kebudayaaan Indonesia, terutama gamelan, ternyata tak hanya datang dari anak bangsa saja. Ada mahasiswi asal Mesir yang sangat mencintai alat musik tradisional ini. Namanya Noha Gharib.
Beswan Kemitraan Negara Berkembang (KNB) program Strata-2 (S2) di Universitas Negeri Yogyakarta yang baru lulus pada awal tahun 2024 ini telah berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo membangun aplikasi pengenalan dan pembelajaran alat musik gamelan berbasis android.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo, Abdul Muta’ali, melalui siaran pers Kemdikbud (5/10/2024), menyatakan semakin banyak masyarakat lokal Mesir yang mencintai kebudayaan Indonesia, khususnya setelah pembukaan program studi Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar Asy Syarif Cairo.
“Hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyak masyarakat yang mengikuti program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN),” urai Muta’ali saat melakukan pertemuan dengan Noha, Jumat (27/9).
Baca Juga: Wellness Tourism Padukan Budaya dan Tradisi Leluhur
Selanjutnya, Noha juga mengungkapkan kebanggaannya saat diajak melakukan kolaborasi pengembangan aplikasi yang diberi nama “Bersama Melestarikan Warisan Dunia Gamelan Jawa.”
“Saya sangat mencintai kebudayaan Indonesia. Kiranya lewat aplikasi pembelajaran alat musik gamelan yang telah saya kembangkan, serta didukung sepenuhnya oleh Kantor Atdikbud KBRI Kairo, dapat lebih membumikan gamelan di masyarakat lokal Mesir,” jelas Noha, seraya berharap dapat melanjutkan studi Doktoral (S-3) di Indonesia.
Sebagai informasi, Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) yang berlokasi di KBRI Kairo, selain melaksanan program BIPA juga menyediakan program pembelajaran silat dan tari tradisional Indonesia.
“Alhamdulilah, dengan adanya program pembelajaran gamelan dapat menambah khazanah pengetahuan Nusantara kepada peserta program PUSKIN internasional. Selain itu, kami akan mengupayakan aplikasi pembelajaran gamelan ini dapat diunduh secara masif di platform Google Playstore,” pungkas Muta’ali.