By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Manis dan Legitnya Timphan, Kue Tradisional Khas Aceh
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Manis dan Legitnya Timphan, Kue Tradisional Khas Aceh
Warisan Budaya

Manis dan Legitnya Timphan, Kue Tradisional Khas Aceh

Anisa Kurniawati
Last updated: 28/01/2025 06:39
Anisa Kurniawati
Share
Timphan tidak hanya dikenal sebagai camilan, tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya kuliner Aceh. Foto: Pinterest/Malza
SHARE

Timphan merupakan salah satu kuliner tradisional khas Aceh yang bercita rasa manis dan tekstur lembut. Kue ini terbuat dari campuran tepung ketan, santan, dan pisang ibungkus daun pisang.

Biasanya kue ini disajikan pada saat perayaan hari raya keagamaan. Dalam budaya Aceh, Timphan memiliki makna mendalam.

Bahkan, ada peribahasa dalam bahasa Aceh , “Uroe goet buluen goet Timphan ma peugoet beumeuteme rasa.” Artinya yaitu “Hari baik bulan baik, timphan buatan ibu harus dapat kurasakan.” 

Keunikan Kue Timphan

Timphan tidak hanya dikenal sebagai camilan, tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya kuliner Aceh yang kerap hadir di berbagai momen istimewa.

Kue ini bentuknya yang pipih dan panjang, serta balutan daun pisang muda yang memberikan aroma harum khas. Rasanya yang manis dan legit, menjadikannya favorit di kalangan masyarakat Aceh.

Keunikan lainnya terletak pada isiannya yang bervariasi, seperti serikaya dan kelapa manis. Hidangan ini biasanya disajikan saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, serta acara adat lainnya..

Biasanya, kue ini dibuat satu atau dua hari sebelum Hari Raya agar siap disajikan untuk para tamu yang datang bersilaturahmi. Timphan juga baik dimana selama satu minggu, menjadikannya pilihan praktis sebagai suguhan khas.

Proses Pembuatan

Timphan dapat dibuat dengan mudah, bahkan bisa dibuat dirumah. Berikut caranya: 

  • Bahan-bahannya terdiri dari tepung ketan, santan kental, air kapur sirih, pisang raja yang dihaluskan, garam, dan daun pisang muda untuk membungkus.
  • Isiannya terdiri dari telur ayam, santan kental, gula pasir, nangka matang yang dicincang kecil, tepung terigu, kelapa muda parut halus, daun pandan dan vanili.
  • Cara membuatnya diawali dengan mencampurkan : tepung ketan, pisang halus, santan, air kapur sirih, dan garam hingga tercampur rata untuk adonan kulit.
  • Siapkan daun pisang muda, olesi dengan minyak agar tidak lengket. Ambil sedikit adonan kulit, pipihkan di atas daun, isi dengan adonan isian, lalu gulung dan bungkus seperti lontong kecil.
  • Bungkusan itu dikukus selama kurang lebih 10 menit hingga matang.

Cara membuat isiannya :

  • Kocok telur dan gula hingga mengental dengan mixer.
  • Tambahkan tepung terigu dan santan, aduk rata.
  • Masukkan nangka cincang dan kelapa muda parut, serta daun pandan.
  • Masak adonan di atas api kecil hingga kental.
  • Setelah matang, tambahkan vanili, aduk dan biarkan dingin sebelum digunakan sebagai isian.

Hingga kini, timphan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner Aceh.

Selain mudah ditemukan di berbagai warung dan rumah makan, membuat timphan sendiri di rumah adalah cara terbaik untuk merasakan kelezatan autentik kue khas ini.

You Might Also Like

Tabuhan Ketipung dalam Musik Tradisional Indonesia

Brekecek Pathak Jahan, Kuliner Tradisional Lezat Khas Cilacap

Tari Salai Jin, Kesenian Tradisional Ternate yang Sarat Nilai Magis 

Gereja Santo Mikhael, Landmark Sejarah Katolik di Sumsel

Jipeng, Kolaborasi Tanji dan Topeng dalam Orkes Betawi

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Pentas Musik Bundengan EMMA Voice Kembali Hibur Wonosobo
Next Article Perjalanan Seni Wayang Topeng dari Masa Hindu ke Islam
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?