By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Jejak Masa Lalu Kota Batam Berawal Dari Kampung Melayu
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Jejak Masa Lalu Kota Batam Berawal Dari Kampung Melayu
Pariwisata

Jejak Masa Lalu Kota Batam Berawal Dari Kampung Melayu

Achmad Aristyan
Last updated: 16/01/2025 07:36
Achmad Aristyan
Share
Panorama kota Batam dilihat dari ketinggian. Foto: GoogleMaps/Virtual Tour Indonesia
SHARE

Batam, yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, merupakan kota dengan wilayah yang mencakup Pulau Batam, Pulau Rempang, Pulau Galang, serta beberapa pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka.

Kota ini terkenal dengan pertumbuhannya yang pesat dan letaknya yang sangat strategis, menghubungkan Indonesia dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Batam pun menjadi salah satu pusat perdagangan yang penting.

Singapura-nya Indonesia

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam, pada akhir tahun 2023, mencatat jumlah penduduk Batam mencapai 1.260.785 jiwa.  Sebagian besar penduduknya tinggal di Pulau Batam.

Sebagai bagian dari kawasan perdagangan bebas Batam–Bintan–Karimun (BBK). Batam menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia.

Wilayah Batam pertama kali dihuni suku Melayu sejak tahun 231 Masehi, dengan nama asli orang Melayu yang dikenal sebagai “orang Selat”. Dari sinilah muncul kampung-kampung Melayu.

Pada masa lalu, Batam menjadi saksi perjuangan Laksamana Hang Nadim melawan Penjajahan.

Seiring waktu, pulau ini menjadi lokasi strategis yang digunakan pemerintah Indonesia pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi, khususnya di Pulau Sambu.

Namun, Batam mulai dikenal secara luas setelah pemerintah Indonesia menjadikan daerah ini sebagai pusat pembangunan industri pada dekade 1970-an.

Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai kawasan industri dan didukung pembentukan Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (Badan Otorita Batam, atau BOB).

Tujuan awal dari kebijakan ini adalah menjadikan Batam sebagai “Singapura-nya Indonesia”, dengan menciptakan kawasan industri dan perdagangan untuk mengimbangi ekonomi Singapura.

Baca juga: Jembatan Barelang, Ikon Wisata dan Pembangunan Batam

Badan Otorita Batam

Pada 1980-an, Batam mengalami perkembangan pesat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1983, wilayah Kecamatan Batam yang semula merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Riau, diubah statusnya menjadi Kotamadya Batam.

Status baru ini memberikan kewenangan pemerintah daerah lebih besar menjalankan administrasi pemerintahan serta mendukung pembangunan dari Otorita Batam (BP Batam).

Di akhir dekade 1990-an, Indonesia mengalami reformasi besar-besaran. Salah satu perubahan status Kota Batam menjadi daerah otonomi dengan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999.

Batam pun memiliki Pemerintah Kota Batam yang berfungsi menjalankan pemerintahan dan pembangunan, bersama dengan Badan Otorita Batam yang terus memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi dan industri.

Jembatan Fi Sabilillah, salah satu landmark kota Batam. Foto: GogoleMaps/Trihadi Prasojo – Gatet

Kota Jasa dan Pariwisata Penting

Secara geografis, Batam memiliki luas daratan sekitar 715 km², dengan total luas wilayah mencakup lebih dari 1.500 km² jika termasuk wilayah lautnya.

Batam memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar antara 26 hingga 34 derajat Celsius, yang memberikan cuaca yang cukup panas dan lembap. 

Wilayah Batam terdiri dari dataran berbukit dengan tanah merah yang cenderung kurang subur, sehingga hanya tanaman yang dapat tumbuh tanpa mengikuti musim yang tumbuh dengan baik.

Kondisi geografis Batam yang berbukit dan berlembah juga menambah keindahan alamnya, meski lahan pertanian terbatas karena kondisi tanah kurang mendukung pertanian tradisional.

Namun, dengan perkembangan sektor industri dan jasa yang sangat pesat, Batam lebih dikenal sebagai kota industri, pariwisata dan perdagangan.

Dengan infrastruktur yang berkembang pesat dan dukungan dari kawasan perdagangan bebas Batam–Bintan–Karimun (BBK), Batam kini menjadi salah satu kota penting bagi Indonesia di bidang ekonomi dan perdagangan.

Kota ini tidak hanya dikenal sebagai pusat industri, tetapi juga sebagai destinasi wisata, dengan keindahan alam seperti pantai, resort, dan berbagai tempat rekreasi. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Mitos Gunung Merbabu, Peringatan Bagi Pendaki

Souvenir Songket Sigek Art Kenangan dari Sawahlunto

Kampung Pitu, Kampung Tujuh Kepala Keluarga di Gunung Kidul

Keunikan Destinasi Geowisata Batu Angus di Ternate

Taman Sari Yogyakarta, Destinasi Wisata Pemandian Para Sultan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Legenda Gunung Pegat Tetap Hidup Di Masyarakat Lamongan
Next Article Layanan Penerbangan Normal Pascaerupsi Gunung Lewotobi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?