By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Terbaik di Indonesia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Terbaik di Indonesia
Warisan Budaya

Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Terbaik di Indonesia

Anisa Kurniawati
Last updated: 23/02/2025 13:49
Anisa Kurniawati
Share
Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Foto: wikimedia commons/r Ilham Mufti Laksono
SHARE

Masjid Raya Sabilal Muhtadin adalah masjid besar di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dibangun sejak 1974 dan diresmikan pada tahun 1981, masjid ini dikenal sebagai Benteng Tatas pada masa pemerintahan kolonial Belanda. 

Dinamakan Sabilal Muhtadin, karena sebagai penghormatan dan penghargaan terhadap Ulama Besar alm. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (1710—1812).

Ulama besar ini telah berperan besar dalam mengembangkan agama Islam di Kerajaan Banjar atau Kalimantan Selatan sekarang ini. 

Berlokasi di Jalan Sudirman Banjarmasin, Masjid Raya Sabilal Muhtadin sendiri dibangun di atas tanah seluasnya 100.000. Lokasi ini sebelumnya adalah Komplek Asrama Tentara Tatas.

Pada waktu zaman kolonialisme Belanda tempat ini dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas. 

Bergaya Arsitektur Timur Tengah

Secara keseluruhan bangunan masjid ini unik, terdiri dari bangunan utama yang digunakan untuk beribadah dan menara. Di atas bangunan masjid terdapat kubah yang berbentuk bulat pipih.

Di sekeliling bangunan terdapat empat menara kecil setinggi 21 meter dan satu menara utama setinggi 45 meter.

Masjid Raya Sabilal Muhtadin mengadopsi gaya arsitektur Timur Tengah dan dikombinasikan dengan motif khas Kalimantan seperti bentuk tumbuh- tumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari hiasan Kaligrafi bertuliskan ayat-ayat Al-Qur’an, As-Maul Husna dan nama 4 khalifah utama pertama.

Hiasan kaligrafi tersebut diukir pada bahan tembaga berwarna gelap dan untuk kaligrafi Asma’ul Husna yang ditulis dalam gaya Naski, Diwani, Riqah, Tsulus, dan Kufik.

Pintu utama masjid sendiri menerapkan prinsip desain Krawang dengan ukiran khas banjar sebagai upaya untuk memberikan keseimbangan antara bangunan fisik bangunan dan ornamen di dalamnya. 

Menjadi Pusat Kajian Keislaman

Masjid Raya Sabilal Muhtadin memang ditujukan sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat Banjarmasin. Maka dari itu, terdapat Taman Maskot dan Siring Sungai Martapura yang menjadi objek wisata. 

Masjid ini selain digunakan sebagai ibadah sehari-hari, juga sering dijadikan pusat kajian dan kegiatan keislaman, peringatan hari-hari besar Islam, hingga hampir setiap hari ada pengajian.

Selain itu, masjid ini juga dilengkapi dengan sarana pendidikan Sekolah Islam Sabilal Muhtadin. Di kompleknya juga terdapat kantor MUI Kalimantan Selatan.

Dilansir dari laman radarbanjarmasin.jawapos.com, Masjid Raya Sabilal Muhtadin dinobatkan sebagai masjid terbaik dalam Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRa) 2024. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Sasando, Alunan Suara Indah dari Daun Lontar

Rebana Biang, Seni Warisan Budaya Betawi yang Memukau

Serabi Solo, Penganan Warisan Kerajaan Mataram

Tari Singo Ulung, Kesenian Ikonik Bermakna Dari Bondowoso

Behempas Bantal, Tradisi Adu Kekuatan dan Kesimbangan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Jejak Perjuangan Rakyat Kalimantan di Museum Wasaka
Next Article Tradisi Lisan Lamut Banjarmasin yang Diambang Kepunahan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?