By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Melihat Kekayaan Budaya Dayak di Desa Pampang Samarinda
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Melihat Kekayaan Budaya Dayak di Desa Pampang Samarinda
Pariwisata

Melihat Kekayaan Budaya Dayak di Desa Pampang Samarinda

Anisa Kurniawati
Last updated: 20/12/2024 06:59
Anisa Kurniawati
Share
Eksotisme Desa Budaya Pampang, Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Jadesta (kiri), Wisata Budaya Pampang (kanan)
SHARE

Desa Budaya Pampang, salah satu desa adat di Kalimantan Timur yang masih memelihara dan melestarikan adat istiadat budaya Suku Dayak. Tak hanya menikmati keindahan alam sekitar, pengunjung juga dapat melihat budaya Dayak yang masih kental hingga menonton pentas kesenian. 

Kawasan wisata ini berlokasi di Jalan Desa Wisata Budaya Pampang No 32, Desa Pampang, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda.

Desa Budaya

Dari pusat kota, hanya perlu menempuh perjalanan dengan kendaraan roda empat sejauh 24 kilometer selama 50 menit dengan akses jalan lumayan bagus. Desa Pampang dijadikan desa budaya sejak tahun 1999. Kemunculannya berawal dari migrasi suku Dayak Apokayan dan Kenyah yang berdomisili wilayah Kutai Barat dan Malinau pada sekitar tahun 1960-an.  

Hal ini terjadi karena ingin bergabung ke negara Indonesia, tidak ikut wilayah Malaysia. Selama bertahun-tahun, mereka hidup secara berpindah-pindah. Hingga akhirnya sampai di Pampang. 

Di kawasan ini, suku Dayak Apokayan mulai menetap. Mereka juga melakukan kegiatan kemasyarakatan, seperti merayakan kegiatan keagamaan, gotong royong, dan panen raya. Tahun 1991, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menjadikan Desa Pampang sebagai desa budaya. 

Atraksi Seni

Di Desa Budaya Pampang, wisatawan dapat melihat dan menikmati langsung kekayaan budaya suku terbesar di Pulau Kalimantan. Melalui desa ini, pengunjung dapat melihat kemegahan Rumah Lamin Adat, rumah khas Suku Dayak.

Rumah Adat ini memiliki panjang sekitar 40-15 meter dan tinggi sekitar 3 meter. Rumah adat ini terbuat dari kayu ulin, lengkap dengan berbagai hiasan dan ukiran berwarna hitam, putih, dan kuning khas Suku Dayak pada dinding rumah. 

Atraksi seni di Desa Budaya Pampang. Foto: Google/ Sita Budiarti

Setiap hari minggu siang, Desa Adat Pampang menampilkan berbagai atraksi Seni Tari tradisional Khas Suku Dayak Kenyah. Tak hanya itu, keindahan Sungai Pampang juga dapat dinikmati. Sungai ini memiliki 3 air terjun dan banyak mata air serta kolam alam. 

Keberadaan hutan yang mengapit sungai juga membuat suasana sekitar menjadi lebih indah. Wisatawan dapat menyusuri Sungai Pampang hingga berendam di aliran sungai itu. Akhir dari jalur penjelajahan, pengunjung bisa menikmati keindahan air terjun dan kolam alam. 

Upacara Junan

Di samping itu, wisatawan dapat berbaur dengan kegiatan masyarakat Pampang yang rukun dan suka bergotong royong. Misalkan seperti belajar menganyam manik-manik khas Dayak. Berfoto dengan penduduk asli yang bertelinga panjang atau mengenakan pakaian adat Dayak.

Selain itu, Desa Adat Pampang pengunjung bisa melihat Upacara Junan yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun silam. Upacara ini adalah ritual mengambil gula yang berasal dari batang tebu dengan cara diperas menggunakan kayu ulin.

Keunikan Desa Budaya Pampang, membuat tempat ini menjadi destinasi wisata yang sempurna bagi yang ingin merasakan pengalaman budaya otentik suku Dayak di Kalimantan Timur. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Gua Kiskendo, Destinasi Wisata Karst di Pegunungan Menoreh

Monumen Nosarara Nosabatutu, Ikon Perdamaian Di Palu

Sensasi Camping Mewah di Hutan Pinus DeLoano Glamping

Waduk Sermo, Wisata Dibalik Pegunungan Menoreh Kulon Progo

MotoGP Mandalika 2024 Tingkatkan Okupansi Hotel di Mataram

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Warisan Mochtar Lubis untuk Sastra dan Media Indonesia  
Next Article Bukti Akulturasi Budaya Minahasa dan Eropa dalam Tari Katrili
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?