Mandi Kahuripan merupakan sebuah tradisi mandi bersama yang berasal dari masyarakat Kampung Adat Miduana Cianjur, Jawa Barat.
Tradisi ini dilakukan pada awal bulan Muharam, dalam rangka dalam menyambut bulan suci Ramadan. sebagai wujud syukur dan bersuci, baik secara batin maupun lahir.
Kampung Adat Miduana dikenal sebagai desa yang setia mempertahankan adat dan tradisinya.Beberapa tempat menyebut tradisi ini sebagai ‘Mandi Keramasan Cai Kahuripan’ atau mandi keramas air kehidupan.
Prosesi Mandi Kahuripan
Dalam pelaksanaannya, warga Kampung Adat Miduana biasanya beramai-ramai datang ke sungai Cipandak, Desa Balegede, Kecamata Naringgul, Cianjur.
Selain warga, turut hadir pemuka adat sebagai pemandu. Sebelum mandi bersama, warga akan mengikuti berbagai acara seperti pementasan silat, musik, dan lainnya.
Setelah itu, warga mandi bersama di sungai sesuai dengan tata cara yang diwariskan para leluhur Kampung Adat Miduana.
Secara fisik, ritual itu bertujuan membersihkan diri dari segala kotoran dan penyakit. Sehingga ketika menyambut bulan ramadan dalam keadaan yang sudah suci dan bersih.
Setelah mandi, kemudian diberikan wejangan-wejangan oleh Sesepuh/Dewan Adat. Wejangan itu secara spiritual bermakna untuk menyucikan hati dan jiwa dari segala perbuatan buruk.
Baca juga: Tradisi Unik Perkawinan Dayak Meratus Masih Lestari
Warisan Budaya yang Berharga
Tradisi yang diadakan setiap tahun ini bukan hanya untuk menyambut bulan ramadan. Tujuan lainnya yaitu untuk mendekatkan tali silaturahmi antar warga.
Tradisi kini diusulkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) tingkat Provinsi dari Kabupaten Cianjur. Hal ini, untuk terus mempertahankan dan mewariskan secara turun-temurun kearifan lokal yang sudah ada sejak lama.
Disamping itu, tradisi khas Cianjur ini juga menjadi daya tarik untuk wisatawan. Sehingga bukan hanya nilai kebudayaannya saja yang terangkat, namun juga desa beserta nilai perekonomian warga sekitar.
Tradisi Mandi Kahuripan merupakan warisan budaya yang berharga. Ritual ini tidak hanya memiliki nilai religius, namun juga memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi. Sehingga kedepannya, tradisi ini masih terus dilestarikan.