By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menelusuri Nilai Filosofis dan Estetis di Balik Rumoh Aceh
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Menelusuri Nilai Filosofis dan Estetis di Balik Rumoh Aceh
Warisan Budaya

Menelusuri Nilai Filosofis dan Estetis di Balik Rumoh Aceh

Achmad Aristyan
Last updated: 04/01/2025 04:24
Achmad Aristyan
Share
Rumoh Aceh yang merupakan rumah tradisional Provinsi Aceh. Foto: tamanmini.com
SHARE

Salah satu rumah adat Nusantara yang penuh dengan nilai estetis dan filosofis adalah Rumoh Aceh, rumah tradisional dari Provinsi Aceh, yang juga dikenal sebagai Serambi Mekkah.

Indonesia memang dikenal sebagai negeri yang kaya akan keberagaman budaya, termasuk dalam arsitektur tradisionalnya. Setiap provinsi memiliki rumah adat berciri khas yang mencerminkan keunikan budaya dan kondisi geografis setempat. 

Anatomi dan Struktur 

Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Rumoh Aceh adalah rumah panggung yang ditopang pancang-pancang kayu berjumlah 16 hingga 24 batang. Penyangga ini memiliki fungsi penting, baik secara praktis maupun filosofis. 

Secara tradisional, fungsi utama penyangga adalah melindungi rumah dari ancaman binatang buas. Selain itu, bagian bawah rumah (yup meh), digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti memelihara ternak atau tempat menenun songket bagi para ibu rumah tangga.

Rumoh Aceh biasanya terdiri dari tiga hingga lima ruangan utama yaitu:

  1. Seuramoe Keue (serambi depan) – digunakan untuk menerima tamu.  
  2. Seuramoe Teungoh (serambi tengah) – ruangan keluarga tempat aktivitas sehari-hari.  
  3. Seuramoe Likot (serambi belakang) – sering difungsikan sebagai kamar tidur atau ruang pribadi keluarga.  

Selain itu, terdapat dapur sebagai ruang tambahan yang mendukung kebutuhan rumah tangga.

Nilai Estetis yang Mendalam  

Keindahan Rumoh Aceh tercermin dari ornamen yang menghiasi setiap sudut bangunannya. Ornamen-ornamen ini tidak hanya mempercantik rumah, tetapi juga memiliki makna simbolis. 

Menariknya, setiap tradisional ini memiliki ornamen yang berbeda, yang menjadi penanda asal daerah pemilik rumah. Hal ini menunjukkan bagaimana budaya lokal Aceh menghormati identitas dan keberagaman dalam keseragaman.

Pengaruh Nilai Islam 

Dilansir dari Wikipedia, nilai-nilai Islam yang kuat mempengaruhi desain dan orientasi Rumoh Aceh. Rumah ini dibangun menghadap ke timur, dengan bagian belakang menghadap ke barat. 

Tata letak ini dibuat agar rumah sejalan dengan arah kiblat, simbol dari ketaatan penghuni rumah dalam menjalankan ajaran agama.

Keberadaan dan Pelestarian  

Sayangnya, keberadaan Rumoh Aceh semakin langka. Banyak masyarakat Aceh yang kini beralih ke desain rumah modern yang dianggap lebih praktis dan efisien. 

Meski demikian, bentuk asli rumah khas ini masih dapat ditemukan di Banda Aceh, tempat beberapa rumah adat ini dipertahankan sebagai warisan budaya. Rumoh Aceh adalah cerminan dari kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai. 

Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah ini mengajarkan nilai-nilai harmoni dengan alam, ketaatan pada agama, dan penghormatan terhadap warisan leluhur.

Pelestarian rumah adat seperti Rumoh Aceh adalah tanggung jawab bersama, karena mencintai budaya bangsa berarti mencintai Indonesia. 

You Might Also Like

Menjaga Angklung Landung Yang Redup Tetap Hidup

Seni Gambang Rancag Betawi Ingin Bangkit Kembali

Sajian Istimewa Olahan Ikan Brekecek Pathak Jahan

Asah Strategi dan Kerja Sama Melalui Permainan Gobak Sodor

3 Rekomendasi Kuliner Soto Bandung Enak di Kota Kembang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Tradisi Bambu Gila Baramasewel, Permainan Sarat Nuansa Magis
Next Article Filosofi Penjor, Wujud Syukur Umat Hindu di Hari Raya Galungan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?