By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengenal Bondet Sriwidodo, Pelukis Spesialis Lanskap Wonosobo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Mengenal Bondet Sriwidodo, Pelukis Spesialis Lanskap Wonosobo
Profil

Mengenal Bondet Sriwidodo, Pelukis Spesialis Lanskap Wonosobo

Anisa Kurniawati
Last updated: 21/01/2025 02:16
Anisa Kurniawati
Share
Bondet Sriwidodo dan salah satu karyanya yang belum selesai. Foto: Ivan
SHARE

Bondet Sriwidodo adalah salah satu pelukis beraliran realisme yang berasal dari Wonosobo. Karyanya sudah dikenal dan dikoleksi banyak kolektor Indonesia hingga ke mancanegara. 

Berasal dari Sruni, Kelurahan Jaraksari, Wonosobo, Bondet Sriwidodo lahir, 21 Agustus 1970. Bakat melukisnya menurun dari sang ayah yang juga seorang pelukis. Sejak kecil bakat melukisnya juga sudah terlihat. 

Menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di Wonosobo, Bondet telah menjuarai berbagai perlombaan, tingkat daerah hingga nasional. Dalam melukis, Bondet mengaku tidak pernah menempuh pendidikan formal dalam bidang seni lukis.

Bondet belajar secara otodidak dan berdasarkan pengalaman. Seni lukis realis lanskap menjadi salah satu ciri khasnya dalam melukis. 

“Ciri khas saya memang menyukai lanskap. Karena kalau lanskap itu bisa dinikmati dari segala umur. Kedua, saya bisa menikmati, memang keindahan alam semesta. Saya waktu melukis lanskap itu rasanya dekat sekali dengan alam, sedangkan saya cuma ciptaannya.” jelas Bondet. 

Sumber Inspirasi

Menelusuri hutan, alam sekitar menjadi salah satu sumber Bondet dalam melukis. Hobinya memancing juga memudahkan dia mengeksplore keindahan alam sekitar. Dari situlah dia mendapatkan banyak objek menarik untuk dilukis. 

Bondet Sriwidodo
Cukur Gembel, salah satu lukisan karya Bondet Sriwidodo. Foto: Anisa

Melukis lanskap daerah Wonosobo menjadi salah satu kegemarannya. Sudah banyak tempat yang berlokasi di Wonosobo dilukisnya. Mulai dari lanskap Gunung Sindoro-Sumbing, Sudut Kota Wonosobo di tahun 80-an dan lainnya. 

Satu lukisan bisa diselesaikan dalam waktu satu setengah bulan. Bisa kurang atau lebih. Tergantung dari ukuran dan tingkat kedetailan objeknya. Untuk harganya juga tidak menentu. Hal ini bergantung kepada pemesannya.

“Lukisan kerbau membajak sawah, waktu itu pemesannya dari Singapura. Kemudian ada juga yang dari Belanda, saya lupa namanya. Kemudian ada orang Wonosobo yang tinggal di Jerman pesan tentang lukisan Pasar Tradisional di Wonosobo.”

Melukis di Tengah Duka

Selama kurang lebih 45 tahun berkarya, Bondet sudah merasakan banyak suka duka. Baru -baru ini ketika sedang mengerjakan salah satu pesanan lukisan, pelukis realisme ini ditinggal sang ibu pergi selama-lamanya. 

Dia sempat mengantar sang ibunda bolak-balik ke rumah sakit sembari melukis. Hingga akhirnya menjadikan lukisannya tertunda lama. 

“Itu kemarin benar-benar menjadi duka saya. Karena di tinggal ibu kan. Sampai melukisnya saya tidak fokus, dan saya tinggal.” ungkap Bondet. 

Pelukis Bondet Sriwidodo. Foto: Anisa

Setiap lukisan bagi Bondet selalu memiliki makna dan cerita tersendiri. Lukisan yang sempat tertunda karena mengurus ibunya, menjadi salah satu lukisan bermakna bagi Bondet. 

“Selain karena alasan tadi, lukisan ini juga tentang salah satu budaya di Wonosobo, yaitu cukur gembel. Budaya ini kan ada di Wonosobo, khususnya di Dieng. Nah, inilah salah satu lukisan yang membuat saya berkesan. 

Pelukis yang pernah mengikuti pameran bersama di JCC dan Bentara Budaya Jakarta ini, berharap suatu saat nanti bisa menggelar pameran tunggal. Lanskap Wonosobo adalah salah satu tema yang ingin dibawakan Bondet Sriwidodo ketika suatu saat nanti menggelar pameran tunggal. 

You Might Also Like

Koperasi Walawa Adhi Wastra Kembangkan Tenun Wonosobo

Komponis Legendaris Indonesia dan Warisan Karyanya

SD N 10 Wonosobo: Wujudkan Pendidikan Berkualitas dengan Budaya Beradab

Akar Kreasi Nuswantara, Greenhouse Berkonsep Smart Farming

Fuad Khasbiantoro, Sarjana Teknik Bangga Jadi Petani Wortel

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Fadli Zon Resmikan Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama
Next Article Mencari Keberkahan Lahan Baru dalam Tradisi Laliq Ugal
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?