Siapa yang tidak mengenal destinasi kawasan wisata Gunung Dieng di Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah yang memiliki atraksi wisata seperti Jamasan yang unik, hingga banyak dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara.
Obyek wisata Dieng populer antara lain terdapat Candi Ardjuna dan kawah Si Kidang. Namun salah satu atraksi yang dinanti karena tidak digelar setiap hari, namun setahun sekali yaitu prosesi pemotongan anak berambut gimbal yang berlangsung di pelataran kompleks Candi Arjuna.
Prosesi bernama Jamasan ini digelar saat event Dieng Culture Festival di Banjarnegara. Anak-anak yang akan diruwat biasanya dikumpulkan di rumah tetua adat, kemudian dibawa ke kompleks Dharmasala untuk acara jamasan. Jamasan artinya mensucikan diri dengan cara mandi.
Setelah Jamasan, Ruwatan berlangsung untuk membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta/sesuker atau kesialan, kesedihan atau malapetaka.
Anak yang berambut gimbal dianggap masyarakat setempat sebagai titisan Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce. Nini Roro merupakan abdi Nyi Roro Kidul, penguasa Laut Selatan yang menjaga gunung Dieng.
Nini Roro Ronce merupakan wanita berambut gimbal, inilah yang dipercaya masyarakat setempat menjadi penyebab banyak anak gimbal di kawasan Dieng maupun di luar Dieng.
Cerita masyarakat ini menyebut, fenomena anak gimbal diawali anak yang sakit panas sangat tinggi pada malam hari. Hal ini kemudian diikuti tumbuhnya rambut gimbal, setelah anak itu sembuh dari sakit.
Uniknya, ritual ruwatan hanya bisa dilakukan saat anak itu ingin memotong rambutnya. Sebelum prosesi, sang anak ditanya tentang keinginannya yang harus dipenuhi orangtuanya sebagai syarat ritual.
Anak-anak itu ada yang permintaannya sangat mudah hingga permintaan yang harganya mahal. Bila ada permintaan anak yang tidak dipenuhi, usai ruwatan, rambut gimbal anak itu akan tumbuh kembali.