By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengungkap Kisah Legenda di Balik Lahirnya Gunung Kelud
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Mengungkap Kisah Legenda di Balik Lahirnya Gunung Kelud
Cerita Rakyat

Mengungkap Kisah Legenda di Balik Lahirnya Gunung Kelud

Anisa Kurniawati
Last updated: 13/01/2025 08:00
Anisa Kurniawati
Share
Keindahan Gunung Kelud Foto: pinterest
SHARE

Di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berdiri gunung Gunung Kelud yang terkenal di Indonesia sejak dahulu kala.  Memiliki ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut, gunung ini tidak hanya dikenal karena keindahan alam, tetapi juga karena legenda-legenda yang diceritakan turun temurun. 

Konon, Gunung Kelud terbentuk karena pengkhianatan cinta putri pada raja. Cerita itu berawal dari seorang putri yang bernama Dewi Kili Suci. 

Kisah Cinta Sang Dewi 

Diceritakan dahulu kala, ada seorang putri cantik dari kerajaan Jenggolo Manik yaitu Dewi Kalisuci, dan dua raja sakti, Jatha Suro dan Lembu Suro. Dewi Kilisuci terkenal karena kecantikannya serta posisinya yang terhormat. 

Banyak pemuda yang hendak melamar sang Dewi. Termasuk Jatha Suro dan Lembu Suro. Untuk memilih pasangan hidup, ia mengadakan sayembara yang mengundang seluruh pemuda. Raja Jatha Suro dan Lembu Suro juga turut serta. 

Lembu Suro yang turut ikut adalah seorang raja sakti dari bangsa siluman berkepala sapi. Namun, Dewi Kilisuci merasa enggan menerima lamaran Lembu Suro karena wujudnya yang berbeda. Maka dari itu dia membuat tantangan. 

Baca juga: Asal-Usul Telaga Warna Bogor, Kisah Putri Raja yang Serakah 

Tantangan Dalam Semalam

Untuk menolak secara halus, Dewi Kilisuci memberikan tantangan kepada Lembu Suro. Ia diminta membuat sebuah sumur di puncak Gunung Kelud dalam waktu semalam sebelum ayam berkokok.

Dewi Kilisuci yakin tantangan ini mustahil diselesaikan. 

Namun, Lembu Suro hampir menyelesaikan tugasnya. Melihat itu, Dewi Kilisuci meminta pasukannya mempercepat kokok ayam untuk menggagalkannya. Suara ayam itu menandakan waktu habis, sehingga sumur tidak sepenuhnya selesai.

Sumpah Lembu Suro

Lembu Suro tahu jika dirinya ditipu. Namun dia tetap mematuhi permintaan Dewi Kilisuci untuk membuktikan sumur yang dibuatnya berbau wangi. Ketika Lembu Suro masuk ke dalam sumur, ia dikubur hidup-hidup pasukan Dewi Kilisuci. 

Sebelum meninggal, Lembu Suro mengucapkan sumpah yang terkenal hingga kini. Pada saat itu dia berkata, “Kediri dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung dadi kedung.” 

Sumpah ini mengandung ramalan bahwa Kediri akan menjadi sungai, Blitar akan menjadi daratan, dan Tulungagung akan menjadi cekungan sungai. Sumpah ini menggambarkan bencana yang konon terjadi setiap kali Gunung Kelud meletus.

Hingga saat ini, kisah Dewi Kilisuci dan Lembu Suro terus diceritakan turun-temurun.

Meski terdapat beberapa versi, namun kisah utama dari kisah ini sama. Legenda Gunung Kelud menjadi pengingat akan pentingnya kejujuran, komunikasi, dan tanggung jawab dalam hubungan. 

Legenda Gunung Kelud ini menjadi simbol cinta yang tragis, disamping menawarkan keindahan alam yang memukau. Gunung Kelud juga menyimpan cerita-cerita yang memperkaya tradisi budaya masyarakat sekitarnya. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Kisah Dayang Bandir dan Sandean Raja: Antara Cinta dan Takdir

Dongeng Timun Mas, Kisah Gadis Pemberani Melawan Raksasa

Asal-Usul Telaga Warna Bogor, Kisah Putri Raja yang Serakah 

Si Parkit Raja Parakeet, Kisah Kepemimpinan dari Hutan Aceh

Kisah Sam Poo Kong Dalam Legenda Desa Welahan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Wisata Gunung Merbabu, Primadona Pendakian di Jawa Tengah 
Next Article Candi Ratusan Tahun di Gianyar, Bali Roboh Akibat Hujan Badai
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?