By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menjaga Warisan Tradisi Batik Dengan Teknologi AI
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Menjaga Warisan Tradisi Batik Dengan Teknologi AI
Warisan Budaya

Menjaga Warisan Tradisi Batik Dengan Teknologi AI

Ridwan
Last updated: 07/02/2025 15:37
Ridwan
Share
5 Min Read
Batik produksi Falahy Mohammad yang memanfaatkan AI (kecerdasan buatan) Foto: Instagram @Falahy Mohammad
SHARE

Falahy Mohamad, seorang artisan batik asal Pekalongan yang memelopori penggabungan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam mendesain motif batik. Dengan produksi batik yang semakin meningkat, inovasi ini menjadi salah satu upaya menjaga akar tradisi batik. 

Batik, warisan budaya yang telah menjadi kebanggaan Indonesia, kini semakin populer di kalangan generasi muda. Berkat inovasi para artisan batik muda yang memadukan seni tradisional dengan teknologi modern, batik tak lagi hanya dipandang sebagai busana formal, melainkan sebagai tren fashion  yang adaptif dengan zaman.

Salah satu pelopor dalam revolusi ini adalah Falahy Mohamad, seorang artisan batik asal Pekalongan yang menggabungkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam karyanya. Dia memanfaatkan logika matematika parametrik dan teknologi komputer untuk menciptakan motif-motif baru. 

Salah satu motif unggulannya adalah motif tambal, yang direka ulang menggunakan AI. Teknologi tersebut tidak hanya memudahkan desain ulang, melainkan juga menawarkan kemungkinan baru dalam mengembangkan motif-motif yang lebih modern tanpa meninggalkan akar budaya.

Dalam talk show bertema “Pengembangan Desain Batik Menggunakan AI” di Industrial Festival 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Falahy menjelaskan bahwa ketertarikannya pada batik berawal dari rasa kekhawatiran bahwa batik semakin jauh dari generasi muda.

“Banyak anak muda merasa bingung atau tidak memiliki keterkaitan dengan batik, sehingga saya kembali menempuh pendidikan di Universitas Pekalongan untuk memahami lebih dalam tentang seni batik,” ujar Falahy (7/10/2024).

Dikutip dari situs Kementerian Perindustrian, Falahy berpendapat bahwa teknologi dapat menjadi jembatan antara budaya dan generasi muda. Latar belakang pendidikannya dalam bidang arsitektur membantunya memahami bagaimana ragam hias yang diambil dari kebudayaan setempat dapat diterapkan dalam karya-karyanya. 

Dalam hal ini, teknologi AI menjadi alat yang memungkinkan pelestarian batik menjadi lebih dinamis dan relevan di era modern. Sebagai warisan budaya yang kaya akan filosofi dan sejarah, batik sering kali dianggap sebagai sesuatu yang statis. 

Namun, teknologi mampu mengubah pandangan ini. Dengan bantuan AI, proses desain batik dapat berkembang melalui tahapan-tahapan inovatif, mulai dari digitalisasi arsip, desain digital 2D dan 3D, hingga menciptakan motif baru yang tetap menghormati nilai-nilai tradisional.

Falahy menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan batik agar diterima oleh anak muda, bukan hanya sebagai pakaian melainkan sebagai simbol identitas yang kaya akan sejarah. 

Dalam kesempatan yang sama, Rahardi Ramelan, anggota Dewan Pembina Yayasan Batik Indonesia, menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi dan pelestarian budaya. Menurut Rahardi, meskipun AI dapat membantu mengembangkan motif-motif batik seperti tambal, parang, dan truntum, penggunaan teknologi harus tetap menghormati nilai-nilai budaya. Dia juga menekankan perlunya program studi khusus batik agar generasi mendatang dapat memahami seni dan teknik dalam menciptakan batik.

Dalam talk show yang juga digelar untuk memperingati Hari Batik Nasional 2024, Rifan menceritakan keberhasilannya memperkenalkan batik kepada anak muda melalui kolaborasi dengan tren fashion modern, seperti streetwear. 

Komunitas-komunitas seni yang berfokus pada batik telah memberikan dampak besar dalam mendekatkan budaya ini kepada generasi muda. Dengan edukasi seputar batik dan tutorial tentang cara memadu padankan batik dengan gaya busana modern, batik kini telah menjadi bagian dari keseharian kaum muda Indonesia.

Tren tersebut turut berkontribusi dalam memperkuat posisi batik sebagai produk budaya yang relevan dan diminati, bukan di dalam negeri saja, melainkan juga di pasar internasional.

Nilai Ekonomi Signifikan

Batik Indonesia sendiri memiliki nilai ekonomi yang cukup signifikan. Menurut data Kementerian Perindustrian, produksi batik nasional mencapai lebih dari 200 juta meter kain per tahun.

Nilai ekspor batik dan produk batik Indonesia juga terus meningkat setiap tahunnya, dengan angka yang mencapai 58,46 juta USD pada 2023. Angka ini mencerminkan bahwa batik tidak hanya menjadi simbol budaya, melainkan komoditas ekonomi yang penting bagi Indonesia.

Potensi batik di pasar global juga semakin besar, terutama dengan adanya inovasi teknologi yang diterapkan dalam proses produksinya. Namun, seperti yang disampaikan Falahy dan Rahardi, pengembangan batik tidak bisa dilepaskan dari upaya pelestarian.

Kesimpulannya, teknologi memang mampu membawa batik ke ranah yang lebih luas. Hanya saja, tanpa memahami akar dan nilai budaya, inovasi tersebut bisa kehilangan esensinya. Maka dari itu, diperlukan kolaborasi antara generasi muda, teknologi, dan pelaku industri batik. Sehingga keberlanjutan batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia tak lekang oleh waktu.

(Anisa Kurniawati-sumber: Indonesia.go.id)

You Might Also Like

Sate Toe, Kuliner Legendaris Khas Pangandaran

Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Lestarikan Bahasa Bali

Kesenian Toleat, Alat Musik Terinspirasi Permainan Anak Gembala

Mahasiswi Mesir Bikin Aplikasi Belajar Gamelan

Candi Banyunibo Sleman, Sebatang Kara di Tengah Persawahan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Pangandaran, Destinasi Sport Tourism Pemacu Adrenalin
Next Article Rawon, Sup Hitam Terlezat Se-Asia
1 Comment 1 Comment
  • Pingback: Indonesian Fashion Forward (IFF) NY Bawa Tradisi Indonesia - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?