By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Rawon, Sup Hitam Terlezat Se-Asia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Rawon, Sup Hitam Terlezat Se-Asia
Warisan Budaya

Rawon, Sup Hitam Terlezat Se-Asia

Ridwan
Last updated: 17/10/2024 01:27
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: iStock/ferlisstcokphoto
SHARE

Rawon merupakan sup berwarna hitam berisi potongan daging sapi yang pernah menduduki peringkat pertama dalam “10 Best Rated Soups in the World 2023” menurut versi Taste Atlas. Diracik dengan rempah-rempah Indonesia, membuat sup ini memiliki rasa yang khas.  

Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kuliner dengan ciri khasnya masing-masing. Tak terkecuali rawon yang berasal dari Jawa Timur. Kuliner ini merupakan sub yang di dalamnya berisi potongan daging biasanya bagian sandung lamur.

Rawon biasanya disajikan bersama taoge kecil, kerupuk udang, telur asin, lengkap dengan nasi hangat dan sambal. Sajian ini diracik dengan berbagai bumbu-bumbu khas Indonesia, antara lain campuran bawang putih dan bawang merah, ketumbar, serai, lombok lengkuas, garam, serta keluak, membuat sup hitam ini memiliki rasa yang khas. 

Salah satu ciri khas dari hidangan ini adalah warna kuahnya yang berwarna hitam. Kuah ini berasal dari bahan yang bernama keluak atau kepayang atau pucung. Perpaduan antara kluwek dan bumbu ini menghasilkan cita rasa yang aromatik, gurih, dan kental. 

Warisan Zaman Majapahit

Asal-usul rawon ternyata sudah ada sejak 1000 tahun yang lalu. Dilansir dari halaman indoneisakaya.com, menurut beberapa kitab sastra Jawa Baru yang dituliskan pada abad ke-18,  menyebutkan mengenai kuliner ini serta bumbu pentingnya. 

Menurut, Dwi Kristiastuti, pakar kuliner Nusantara dan Dosen Tata Boga Universitas Negeri Surabaya pada laman Jawa pos juga menyebutkan bahwa rawon merupakan warisan dari zaman Kerajaan Majapahit. 

Hal ini berdasarkan isi Prasasti Taji yang dikeluarkan oleh Rakryan i Watu Tihang pu Sanggramadurandara pada 823 Saka atau 901 Masehi dan ditemukan di dekat Ponorogo, Jawa Timur, pada 1868. 

Prasasti tersebut disebutkan bahwa salah satu menu makanan rerawwan dideskripsikan sebagai makanan berkuah hitam dengan aneka rempah dan keluak. Disebutkan makanan tersebut memiliki ciri khas masing-masing yang disesuaikan dengan karakteristik setiap daerah.

Sedangkan, sumber lain mengatakan bahwa Rawon diyakini berasal dari budaya Jawa, terutama dari daerah Surabaya, Jawa Timur yang sudah ada sejak abad ke-15 atau ke-16. Beberapa teori juga dikaitkan dengan pengaruh Arab. Rawon dinilai mirip dengan hidangan khas Arab bernama “harira” yang juga merupakan sup daging berwarna hitam pekat. 

Pembahasan mengenai rawon juga muncul dalam beberapa catatan koleksi Istana Mangkunegaran Surakarta yang disebut Serat Wulangan Olah-olah Warna Warni. Selain itu,  juga terdapat pada bab Olah-olahan Cara Jawi (olahan atau masakan cara Jawa).

Resep dan teknik memasak rawon terus berkembang dari generasi ke generasi, dan setiap keluarga atau penjual memiliki resep dan variasi bumbu yang khas. Hingga saat ini, rawon tetap menjadi hidangan yang populer dan banyak ditemui di seluruh Indonesia. 

Selain masyarakat lokal, wisatawan mancanegara juga banyak yang menyukai makanan ini. Terbukti dengan terpilihnya Rawon sebagai sup terenak se-Asia. Pengakuan ini menegaskan pentingnya rawon dalam warisan kuliner Indonesia. (Anisa Kurniawati-Berbagai sumber)

You Might Also Like

5 Kebudayaan Unik Suku Mentawai di Sumatera Barat

Rumah Baghi: Simbol Persatuan dan Tradisi Sumsel

Legomoro, Jajanan Khas Kotagede Yogyakarta yang Bikin Hati Lega

Tari Topeng Cirebon, Bermula Dari Keraton

Kak Emma Perkenalkan Permainan Tradisional Di Wonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Menjaga Warisan Tradisi Batik Dengan Teknologi AI
Next Article Destinasi Wisata Religi Peninggalan Habib Sholeh di Lumajang
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

perdagangan karbon
Indonesia Pastikan Target Perdagangan Karbon USD 65 Miliar Bukan Sekadar Angka
Video 12/05/2025
Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia
Tradisi 12/05/2025
Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Berita 12/05/2025
Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Warisan Budaya 12/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?