By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menyaksikan Dari Dekat Bentuk Kubah Gereja Blenduk
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Menyaksikan Dari Dekat Bentuk Kubah Gereja Blenduk
Warisan Budaya

Menyaksikan Dari Dekat Bentuk Kubah Gereja Blenduk

Anisa Kurniawati
Last updated: 26/11/2024 01:48
Anisa Kurniawati
Share
Gereja Blenduk, Semarang adalah warisan kolonial yang hingga hari ini tetap berfungsi dan terjaga. Foto: Wikimedia Commons/ Crisco 1492
SHARE

Menjadi bangunan bersejarah yang paling ikonik di Kota Lama, Semarang, revitalisasi Gereja Blenduk dipatok rampung sebelum Natal 2024.

Semarang tidak hanya dikenal karena bangunan legendaris Lawang Sewu, melainkan juga ikon lain yang tak kalah memukau, yakni Gereja Blenduk, yang terletak di jantung Kota Lama. Kawasan itu sendiri dulunya disebut “Little Netherlands”. Di situ, terdapat sejumlah warisan arsitektur kolonial yang megah dan atmosfer yang membawa pengunjung seakan melintasi lorong waktu.

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Semarang atau dikenal dengan Gereja Blenduk, dengan kubah besarnya yang khas, bukan sekadar bangunan tua. Gereja itu merupakan simbol keteguhan dan saksi bisu perjalanan panjang sejarah Semarang.

Di tengah geliat revitalisasi Kota Lama yang dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Direktorat Jenderal Cipta Karya, gereja tersebut tetap berdiri anggun dan memikat siapa pun yang melangkah masuk ke dalam atmosfer masa silam yang penuh cerita.

Sebagai informasi, rehabilitasi Gereja Blenduk mulai dikerjakan sejak 8 Mei 2024 dan sesuai kontrak, selesai pada 31 Desember 2024 dengan progres konstruksi saat ini 71%.

Dilansir dari Indonesia.go.id, Pekerjaan rehabilitasi ini menggunakan biaya APBN senilai Rp26,2 miliar yang digunakan untuk rehabilitasi bangunan tambur dan menara, pekerjaan atap kubah dan cupola, portico dan rumah lonceng, pekerjaan ME (CCTV, genset, tata suara, tata udara, penerangan, fire alarm), serta pekerjaan lansekap, drainase dan toilet.

Sebelumnya, Gereja Blenduk yang berdiri di Jl Letjen Suprapto nomor 32, Semarang, pernah direvitalisasi dua kali. Yakni, pada 1895 dan 2003. Selain sebagai tempat peribadatan, Gereja Blenduk juga menjadi salah satu objek wisata religi sekaligus sejarah di Kota Semarang.

Proses revitalisasi ketiga yang tengah berjalan ini mendapat perhatian khusus Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti. Saat berkunjung ke Kota Lama, 10 November 2024, Diana menegaskan pentingnya percepatan proyek ini,  agar semua selesai sebelum Natal 2024.

“Kita ingin Kota Lama kembali hidup sebagai pusat budaya dan wisata. Bukan sekadar bangunan mati, yang hanya menampung cerita masa lampau,” ujarnya optimis. Dia juga berharap, akhir tahun, kawasan ini menyambut pengunjung dengan wajah baru tanpa kehilangan pesona masa lalunya.

Ikon Abadi

Berdiri sejak 1753, gereja ini adalah gereja tertua di Jawa Tengah yang masih digunakan untuk kebaktian. Bentuk kubahnya yang unik–sebab itulah ia dijuluki “Blenduk” oleh masyarakat setempat–menjadi daya tarik tersendiri.

Kubah ini bukan hanya simbol kemegahan gereja, melainkan juga menandai perjalanan panjang tempat ibadah ini yang telah melampaui berbagai zaman, mulai dari masa kolonial hingga kini.

Begitu memasuki gereja, pengunjung disambut arsitektur bergaya neoklasik elegan. Pilar-pilar tinggi, dinding bercat putih, dan  kaca patri berwarna-warni menciptakan suasana sakral memukau.

Setiap sudut gereja ini seolah menyimpan keheningan sekaligus kekuatan spiritual yang mendalam. Di bawah kubah besar yang menjulang, jemaat berkumpul, membawa doa dan harapan mereka seperti yang telah dilakukan oleh generasi demi generasi.

Kejayaan Masa Silam

Menurut Wamen Diana, keputusan pemerintah untuk melakukan revitalisasi di kawasan Kota Lama tidak hanya untuk menjaga kelestarian bangunan bersejarah. Pemerintah berharap, langkah itu juga akan memberi kehidupan baru pada kawasan yang pernah menjadi pusat perdagangan di Semarang.

Dalam keterangan tertulis yang disimak redaksi www.indonesia.go.id, Diana Kusumastuti menyampaikan bahwa revitalisasi Kota Lama Semarang akan mencakup perbaikan infrastruktur jalan, penataan taman, hingga penerangan yang akan mempercantik setiap sudut kawasan ini, termasuk Gereja Blenduk. “Kami ingin kawasan ini dapat dinikmati masyarakat dengan lebih nyaman dan aman, terlebih menjelang perayaan Natal di bulan Desember mendatang,” tambahnya.

Wamen Diana juga meninjau pekerjaan penataan ruang terbuka di kawasan pusaka Kota Lama,  tidak jauh dari Gereja Blenduk, tepatnya di Jalan Kampung Sleko. Pekerjaan berupa pembangunan plaza promenade, pedestrian, lampu penerangan, mushola, kursi taman, toilet, dan penghijauan.

Revitalisasi ini bukan sekadar upaya mempercantik kota, melainkan juga upaya mempertahankan warisan sejarah yang memiliki nilai estetika tinggi dan makna budaya yang mendalam. Bangunan di kawasan itu, seperti Kantor Pos Lama, Taman Srigunting, dan Spiegel Bar, adalah bagian dari mozaik sejarah yang mencerminkan kejayaan perdagangan Semarang pada masa kolonial.

Dengan suasana malam yang diterangi lampu-lampu kuning hangat, Kota Lama Semarang menjelma menjadi destinasi wisata yang memukau, mengundang siapa saja untuk merasakan perjalanan waktu.

Baca juga: Gereja Santo Mikhael, Landmark Sejarah Katolik di Sumsel

Di Bawah Kubah

Keinginan Diana menyelesaikan revitalisasi sebelum Natal bukan tanpa alasan. Natal adalah momen penuh harapan, dan Gereja Blenduk sebagai ikon religius akan menjadi saksi bagi jemaat yang ingin merayakan momen ini lebih khusyuk di bawah naungan bangunan yang telah disempurnakan.

Dengan rampungnya revitalisasi, gereja ini tidak hanya akan menjadi tempat ibadah, melainkan juga ruang yang menyatukan berbagai kalangan–baik yang datang untuk berdoa maupun wisatawan yang ingin menikmati keindahan arsitektur dan ejarahnya. “Pekerjaan harus rapi, baik dan teliti, karena Gereja Blenduk merupakan bangunan cagar budaya,”pesan Wamen Diana.

Di bawah kubah Blenduk yang menjulang, cerita masa lalu dan harapan masa depan berbaur. Gereja ini adalah jantung Kota Lama, dan dengan segala keanggunan serta kesakralannya, ia menyimpan janji untuk terus berdiri kukuh, menghidupkan kembali semangat kota yang pernah berjaya. Natal tahun ini di Kota Lama juga merupakan kesempatan bagi kota untuk menyambut masa depan yang lebih cerah tanpa melupakan akar sejarahnya.

Dengan menyusuri jalanan berbatu dan bangunan kuno yang megah, Kota Lama Semarang memberikan pengalaman yang mengajak kita untuk merenung, menghargai, dan menjaga sejarah yang dimilikinya. Inilah pesona Kota Lama, dan inilah Gereja Blenduk–tempat di mana kisah masa lalu dan harapan masa kini bertemu dalam harmoni yang abadi

You Might Also Like

Ratusan Peserta Ikuti Lomba Budaya Saprahan di Pontianak

Lestarikan Warisan Budaya, Sleman DIY Gelar Festival Rujak

Tahu Takwa, Ikon Kuliner Kediri yang Eksis Sejak 1912

Gambus Lunik Lampung, Media Dakwah dan Identitas Budaya

Perpres Baru, Kebudayaan Penggerak Pembangunan 2025-2045

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Menyaksikan Dari Dekat Keelokan Gunung Selok di Cilacap
Next Article Anak Muda Indonesia Hanya Mampu Membaca Buku 8 Menit
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?