Kabupaten Merauke di Papua memiliki banyak destinasi wisata menarik yang layak dikunjungi, seperti Pantai Pasir Putih, Tugu Titik Nol, dan Taman Nasional Wasur. Kawasan ini dikenal akan flora dan fauna khas Papua, termasuk beberapa spesies endemik.
Di antara satwa menarik di Taman Nasional Wasur, terdapat kangguru pohon yang juga dikenal sebagai kangguru mini, serta musamus, sarang semut unik. Kedua spesies ini memperlihatkan kemiripan flora dan fauna Papua dengan Australia.
Taman Nasional Wasur membentang di tiga distrik: Sota, Naukenjerai, dan Merauke, yang jaraknya tak terlalu jauh dari pusat Kota Merauke, sekitar 15 kilometer atau sekitar 20 menit dengan mobil.
Pada 1978, kawasan Hutan Wasur mulai ditetapkan sebagai suaka margasatwa, yang kemudian diperluas dan pada 1990 secara resmi diakui sebagai Taman Nasional Wasur. Luas taman nasional ini terus bertambah hingga mencapai sekira 431.425 hektare pada 2014, menjadikannya salah satu kawasan lahan basah yang penting di Indonesia.
Baca Juga: Buka Egek, Tradisi Suku Moi Papua dalam Menjaga Alam
Topografi Taman Nasional Wasur yang datar dengan jenis tanah yang bervariasi mendukung keanekaragaman ekosistem yang kaya, mencakup hutan melaleuca, savana, hutan bakau, hingga padang rumput rawa. Kawasan ini memiliki dua musim, musim kemarau selama sekitar enam bulan dan musim hujan selama tujuh bulan, dengan iklim monsoon yang khas.
Keanekaragaman vegetasi di TN Wasur mencakup berbagai jenis hutan seperti hutan melaleuca, hutan bakau, hutan pantai, hingga savana. Di samping itu, taman nasional ini juga menjadi rumah bagi sekitar 80 jenis mamalia, 403 spesies burung, dan lebih dari 39 jenis ikan.
Burung migran juga menjadikan Wasur sebagai tempat persinggahan mereka antara Australia dan New Zealand, menjadikan TN Wasur sebagai kawasan penting bagi konservasi burung air di tingkat internasional. Danau Rawa Biru dan daerah sekitar Rawa Dogamit menjadi habitat favorit burung-burung migran selama bulan Agustus hingga November.
Pada bulan Oktober, taman nasional ini menjadi lokasi ideal untuk bird watching, saat ribuan burung dari Australia dan New Zealand tiba untuk berlindung dari hawa dingin di tempat asal mereka.
Baca Juga: Menggali Makna Tradisi Bakar Batu Masyarakat Papua
Di antara kekayaan hayati air di TN Wasur, ada berbagai spesies ikan, termasuk arwana, ikan gabus, dan kakap loreng, sementara reptil seperti buaya, kura-kura leher panjang, dan beberapa jenis ular juga dapat ditemukan. Meski data mengenai serangga di kawasan ini masih terbatas, sedikitnya 48 jenis telah teridentifikasi, menunjukkan tingginya biodiversitas yang dimiliki TN Wasur.
Taman Nasional Wasur, dengan luasnya lahan basah dan keanekaragaman hayati yang melimpah, menawarkan pengalaman alam yang unik serta peran penting dalam pelestarian spesies endemik dan migran di kawasan Asia dan Australia. (Sumber: indonesia.go.id)