By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menyelami Keunikan Pasar Lerep: Perpaduan Tradisi dan Wisata
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Menyelami Keunikan Pasar Lerep: Perpaduan Tradisi dan Wisata
Tradisi

Menyelami Keunikan Pasar Lerep: Perpaduan Tradisi dan Wisata

Ridwan
Last updated: 05/10/2024 08:38
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: Wonderfulimage.id
SHARE

Berwisata ke desa wisata selalu memberikan pengalaman yang unik. Selain menikmati suasana berlibur, wisatawan juga dapat mengenal lebih dekat budaya dan kekhasan masing-masing desa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyatakan bahwa desa wisata akan menjadi pemenang di era pascapandemi COVID-19, seiring perubahan tren pariwisata.

Dengan kata lain, wisatawan cenderung memilih destinasi yang menekankan aspek keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan kesehatan, serta mendukung keberlanjutan lingkungan. Tak mengherankan jika desa wisata kini menjadi salah satu program unggulan untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia selama pandemi COVID-19.

Salah satu desa wisata yang bisa dijadikan pilihan adalah Desa Wisata Lerep di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Desa ini telah memperoleh sertifikasi sebagai desa wisata berkelanjutan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sehingga tak heran menjadi favorit para wisatawan.

Keistimewaan Desa Lerep terlihat dari adanya pasar kuliner tradisional yang bernama Pasar Djadjanan Ndeso Tempo Doeloe Lerep, atau lebih dikenal dengan Pasar Jadul Lerep. Pasar ini sudah berjalan selama tiga tahun dan menawarkan makanan lokal khas yang disajikan dengan konsep berbeda dibandingkan pasar lainnya.

Pengalaman Kembali ke Masa Lalu di Pasar Lerep

Berlokasi di Kompleks Embung Sebligo, Pasar Lerep membawa pengunjung seolah masuk ke dalam suasana masa lalu. Berbeda dari pasar biasa, para penjual di pasar ini mengenakan pakaian tradisional Jawa. Mereka mengenakan baju lurik cokelat atau hijau dengan bawahan kain batik. Beberapa di antaranya bahkan memakai kebaya saat melayani pengunjung. Keunikan lain dari pasar ini adalah jadwal operasionalnya yang hanya buka setiap Minggu Pon.

Makanan yang dijajakan di Pasar Lerep juga cukup langka dan sulit ditemukan di pasar-pasar modern. Beberapa di antaranya adalah pecel, bubur tumpang, kerupuk gendar, nasi iriban, dawet nganten, bubur suwek, lodhek, serabi caonan, dan banyak makanan lainnya yang lezat.

Hal yang menarik, semua makanan dan minuman yang dijual menggunakan bahan-bahan organik. Sebagai bentuk daya tarik lain, sistem transaksi di Pasar Lerep menggunakan koin kayu. Pengunjung menukarkan uang tunai dengan koin tersebut di pintu masuk, dengan nilai koin yang setara dengan Rupiah. Ada koin dengan pecahan Rp1.000, Rp5.000, dan Rp10.000. Jika koin masih tersisa setelah berbelanja, pengunjung bisa menukarnya kembali dengan uang tunai saat meninggalkan pasar.

Pasar Ramah Lingkungan

Pasar Lerep juga menerapkan konsep ramah lingkungan dengan menghilangkan penggunaan kemasan plastik. Sebagai gantinya, makanan dihidangkan dengan wadah dari bahan alami seperti daun jati, daun pisang, daun aren, batok kelapa, atau mangkuk tanah liat. Bahkan sendok yang digunakan pun terbuat dari kayu.

Untuk melengkapi suasana zaman dulu, alunan musik gamelan turut mengiringi aktivitas di pasar, memberikan pengalaman yang semakin otentik. Diiringi musik tradisional, sambil menikmati kuliner khas dengan latar pemandangan Embung Sebligo dan Gunung Ungaran, menjadikan kunjungan ke Pasar Lerep sesuatu yang sangat berkesan.

Tertarik berkunjung ke Pasar Lerep di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah? (Achmad Aristyan- Sumber: kemenparekraf.go.id)

You Might Also Like

Menyucikan Gunung dalam Tradisi Adat Masyarakat Sunda

Mengungkap Legenda Yadnya Kasada Gunung Bromo

Tradisi Kirab Lemper Raksasa dalam Rebo Wekasan di Bantul

Gacle, Seni Magis Dari Kampung Adat Ciptagelar

Mengungkap Sisi Mistis Tari Seblang Olehsari dari Banyuwangi

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Ritual Tahunan Nyadran, Tradisi Desa Srikandi
Next Article Ujungan: Ritual Memohon Hujan dan Pemersatu Masyarakat Banjarnegara
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?