By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Merayakan Natal dalam Tradisi Marbinda di Sumatera Utara
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Merayakan Natal dalam Tradisi Marbinda di Sumatera Utara
Tradisi

Merayakan Natal dalam Tradisi Marbinda di Sumatera Utara

Anisa Kurniawati
Last updated: 18/12/2024 04:34
Anisa Kurniawati
Share
tradisi marbinda
Tradisi Marbinda biasanya dilakukan di tanggal 24 Desember, sehari menjelang puncak perayaan Natal. Foto: shutterstock.com_tatan+daniel via kemenparekraf.go.id
SHARE

Bagi Suku Batak di Sumatera Utara, perayaan Natal sudah berbaur menjadi budaya dan tradisi, salah satunya yaitu Marbinda. Tradisi ini memiliki makna sebagai menyembelih hewan bersama-sama dengan asas gotong royong. 

Tradisi Marbinda biasanya dilakukan di tanggal 24 Desember, sehari menjelang puncak perayaan Natal. Dalam menyembelih hewan biasanya dilakukan atas kesepakatan sekelompok masyarakat. Selain menyambut hari Natal, Tradisi Marbinda juga dilaksanakan untuk menyambut tahun baru. 

Hewan yang biasa disembelih adalah hewan berkaki empat. Misalkan seperti babi, kerbau, kuda atau sapi sesuai kesepakatan bersama. Hewan ini dibeli dari dana patungan dari beberapa keluarga atau dalam kumpulan marga yang sama. 

Marbinda dan Marhobas

Dalam pelaksanaannya, tradisi dipersiapkan sejak lama. Hal ini karena proses pengumpulan dana patungan dilakukan secara bertahap. Bahkan ada yang ditabung sejak awal tahun. 

Awalnya masyarakat menentukan dahulu jenis hewan yang akan disembelih. Kemudian tiap keluarga atau kelompok membayar iuran tiap bulan hingga hari marbinda tiba. Dulunya, pembayaran dibayar dengan padi saat panen. Seiring waktu, dibayar menggunakan uang. 

Sebelum acara Marbinda, diawali dengan menyampaikan kata-kata ajakan untuk bersatu. Lalu dilanjutkan berdoa bersama. Kegiatan memasak daging bersama-sama ini dinamakan marhobas. 

Kaum lelaki akan memotong daging, dan perempuan menyediakan bumbu dapur untuk memasak bersama. Biasanya daging hasil sembelihan dibagi menjadi 2 kelompok. Sebagian akan dimasak bersama dan sebagian lagi dibagi dalam bentuk daging mentah.

Kegitan marbinda dan marhobas akan diakhiri dengan perayaan dan makan bersama. Dalam pelaksanaannya juga ada proses ibadah. Hal ini dilakukan seperti doa bersama sebagai ucapan syukur kepada Tuhan.  

Semangat Kebersamaan

Tradisi Marbinda merupakan cara Suku Batak menjaga nilai-nilai kebersamaan, keadilan, saling menghargai dan senasib sepenanggungan. Maksud dari adil dan saling menghargai karena hewan yang disembelih akan dibagi secara rata kepada setiap anggota. 

Kebersamaan dan gotong royong karena dalam proses menyembelih perwakilan setiap  keluarga harus terlibat. Sayangnya, tradisi ini perlahan mulai terkikis. Terlebih masyarakat perkotaan sudah jarang melakukan tradisi ini. 

Padahal marbinda tidak hanya kegiatan menyembelih hewan dan merayakan natal, namun menunjukkan semangat kebersamaan. Hal ini ditandai dengan daging yang semua anggota kelompok harus mendapat bagian meski sedikit. Selain itu pembiayaan yang ditanggung bersama. 

Di lain sisi, ada yang melakukan tradisi Marbinda tanpa menjalankan kebiasaan patungan. Marbinda yang selama ini banyak ditemui lebih kepada pelaksanaan kurban satu pihak yang hasilnya dibagikan kepada jemaat kurang mampu. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Para Biksu Ambil Air Suci di Umbul Jumprit untuk Waisak

Tradisi Memitu, Syukuran 7 Bulan Ibu Hamil Di Indramayu

Keunikan Suku Sentani Menangkap Ikan Dengan Tradisi Bukhere

Mengapa Sandal Upanat Wajib di Candi Borobudur?

Tradisi Pengobatan Makan di Kelung Masih Lestari Di Jambi?

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Ruang Kreatif Moch Alvi, Seniman Visual Berkelas Internasional
Next Article Raden Tarulintang dan Perjuangannya Mengalahkan Raksasa
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?