By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Monumen Nosarara Nosabatutu, Ikon Perdamaian Di Palu
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Monumen Nosarara Nosabatutu, Ikon Perdamaian Di Palu
Pariwisata

Monumen Nosarara Nosabatutu, Ikon Perdamaian Di Palu

Achmad Aristyan
Last updated: 09/11/2024 01:38
Achmad Aristyan
Share
Monumen Nosarara Nosabatut
Monumen Nosarara Nosabatut, lokasi wisata sejarah di Kota Palu. Foto: Wikipedia/Yessy Vandoko Putri
SHARE

Monumen Nosarara Nosabatutu memiliki nilai sejarah dan budaya yang mendalam bagi masyarakat Sulawesi Tengah. Dibangun untuk memperingati dan menghormati semangat persatuan. Lokasi monumen berada di kawasan perbukitan Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah

Monumen didirikan sebagai pengingat perdamaian pasca-konflik sosial yang pernah melanda Sulawesi Tengah. Monumen ini diharapkan menjadi lambang tekad masyarakat untuk menjaga keharmonisan lintas budaya dan agama di masa depan.

Bangunan tiga lantai ini didesain dengan arsitektur yang megah namun tetap menyatu dengan lingkungan alam sekitarnya. Monumen ini berdiri di perbukitan hijau, menyuguhkan pemandangan alam yang indah dengan suasana sejuk. 

Dari lantai teratas, dapat disaksikan panorama Kota Palu dikelilingi bukit-bukit hijau dan pesisir laut. Tempat ini sering kali menjadi lokasi favorit untuk menyaksikan matahari terbenam dan melihat pemandangan indah dengan suasana yang menyejukan. 

Baca juga: Rumah Adat Banua Oge, Simbol Kejayaan Kerajaan Palu

Menjadi Pusat Edukasi

Nama “Nosarara Nosabatutu,” yang berasal dari bahasa Kaili (bahasa suku asli Sulawesi Tengah) mengandung makna mendalam, yaitu “Kita Bersaudara, Kita Bersatu.” Semboyan ini mencerminkan semangat harmoni dan persatuan yang mengikat masyarakat Sulawesi Tengah yang beragam.

Sebagai simbol keberagaman, monumen ini mencerminkan nilai-nilai toleransi yang telah terjalin antara berbagai suku dan agama di Sulawesi Tengah. Di tengah kompleksitas perbedaan, masyarakat Palu menunjukkan bagaimana persaudaraan mampu menjadi fondasi perdamaian.

Diresmikan sebagai simbol pemersatu masyarakat, Monumen Nosarara Nosabatutu juga berfungsi sebagai pusat edukasi mengenai pentingnya perdamaian. Monumen ini juga menjadi pusat kegiatan budaya dan acara seremonial hari-hari besar. Masyarakat lokal pun dapatmenggelar acara adat dan perayaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat di kawasan ini.

Baca juga: Pusentasi, Destinasi Wisata Sumur Laut Alami

Selain destinasi wisata, Monumen Nosarara menjadi pusat edukasi untuk mempelajari sejarah dan budaya masyarakat Kaili dan suku lainya di Sulawesi Tengah. Area ini pun dilengkapi dengan tempat parkir yang luas, tempat istirahat, dan warung yang menyediakan makanan serta minuman.

Hingga saat ini, Monumen Nosarara Nosabatutu memiliki nilai khusus bagi masyarakat Palu, Sulawesi Tengah,yang sering kali datang untuk berdoa dan merenung di tempat ini sebagai simbol perdamaian yang diharapkan terus terjaga. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Tur Abdi Dalem Experience Kembali Ajak Wisatawan Berwisata

Air Terjun Toroan Madura, Keajaiban Alam di Tepi Lautan

Belajar Mendaki bagi Pendaki Pemula di Gunung Cilik Wonosobo

Agro Eduwisata Talunombo: Membangun Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian

Menikmati Rekreasi Bahari Alami di Pulau Ranoh Batam

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Wayang Kulit Cirebon Wayang Kulit Cirebon, Media Diplomasi Dakwah Religi
Next Article Legenda Raja Berekor, Hikayat Tragis Raja Bengis Dari Belitung
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?