By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Monumen Reog Ponorogo dari Knalpot Brong Simbol Ketertiban
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Monumen Reog Ponorogo dari Knalpot Brong Simbol Ketertiban
Berita

Monumen Reog Ponorogo dari Knalpot Brong Simbol Ketertiban

Achmad Aristyan
Last updated: 16/01/2025 02:46
Achmad Aristyan
Share
Monumen Zero Knalpot Brong di Ponorogo - Foto: Diskominfo Ponorogo
SHARE

Masyarakat yang melintasi Simpang Empat Mlilir, perbatasan Kabupaten Ponorogo dan Madiun, kini disuguhi pemandangan unik berupa monumen Reog setinggi 4,5 meter yang berdiri megah.

Monumen ini karya seni unik karena dibangun dari 518 knalpot brong hasil razia Polres Ponorogo.

Melansir dari prokopim.ponorogo.go.id, peresmian monumen berlangsung pada Senin (13/1/2025) dengan dihadiri Bupati Sugiri Sancoko, Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo, dan Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Dwi Soerjono.

Monumen ini sengaja ditempatkan di lokasi strategis, tepat di pintu masuk Kabupaten Ponorogo, sebagai simbol sekaligus pesan moral bagi masyarakat.

Pesan Tegas Melalui Seni

Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo menjelaskan alasan di balik pembuatan monumen yang tidak biasa ini. Menurutnya, monumen ini wujud komitmen memberantas penggunaan knalpot brong yang selama ini meresahkan. 

“Kita tempatkan di pintu masuk Bumi Reog di persimpangan 4 Mlilir biar semua mata melihat, semua mata memandang, dan paham bahwa Ponorogo tidak ada lagi knalpot brong,” ujar AKBP Anton. 

Selain sebagai pengingat, monumen ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya etika berkendara, terutama di wilayah yang terkenal dengan budaya Reog-nya.

Baca juga: Perayaan Reog Ponorogo Warisan Budaya TakBenda UNESCO

Apresiasi dari Pemerintah Daerah

Bupati Sugiri Sancoko memberikan apresiasi atas langkah kreatif ini. Ia menyebut transformasi knalpot brong menjadi monumen sebagai cara arif untuk menyelesaikan masalah balap liar dan pelanggaran lalu lintas. 

“Pak Kapolres mampu menyelesaikan problematika yang menggelisahkan orang tua dan kita bersama dengan cara arif: knalpot brong disita, kemudian dijadikan monumen reog pas di bibir masuk Ponorogo,” tutur Bupati.

Ia berharap monumen ini dapat menjadi simbol kesopanan dan menginspirasi masyarakat untuk lebih tertib berlalu lintas. 

“Sekadar knalpot dan monumen saja, tapi ini mengingatkan tentang kesopanan, dan semoga balapan liar tidak ada,” tambahnya.

Tradisi dan Harapan Baru

Monumen Reog dari knalpot brong ini juga mencerminkan sinergi antara budaya dan ketertiban. Kabupaten berjulukan Bumi Reog ini, menjadikan seni, selain menjadi daya tarik wisata tetapi juga sebagai media penyampaian pesan moral. 

Keberadaan monumen ini diharapkan mampu memperkuat citra Ponorogo sebagai daerah yang menjunjung tinggi budaya dan disiplin, sekaligus menjadi daya tarik unik bagi wisatawan.

Dengan upaya seperti ini, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga menciptakan ruang yang lebih nyaman dan aman bagi masyarakatnya.

You Might Also Like

Wamenkomdigi Ingatkan Media Jaga Kualitas dan Netralitas

Logo PON XXI Aceh-Sumut Berhias 2 Pusaka Budaya

Garuda Indonesia Buka Penerbangan Ke Ibu Kota Nusantara (IKN)

Menpora Sambut Juara WorldSSP300, Aldi Satya Mahendra

AirAsia Rute Hong Kong-Bali Dongkrak Wisatawan Global

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Rasa Autentik Bubur Candil Akmalia Sejak 1963 di Wonosobo
Next Article Perjalanan Mundinglaya Dikusumah Menuju Kedamaian Pajajaran
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?