By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: MOU Menbud dan PPPA, Dorong Budaya Inklusif dan Ramah Perempuan serta Anak
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > MOU Menbud dan PPPA, Dorong Budaya Inklusif dan Ramah Perempuan serta Anak
Berita

MOU Menbud dan PPPA, Dorong Budaya Inklusif dan Ramah Perempuan serta Anak

Anisa Kurniawati
Last updated: 23/04/2025 06:44
Anisa Kurniawati
Share
menbud
Menbud Republik Indonesia, Fadli Zon, resmi menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). dalam upaya membangun pemahaman budaya yang lebih adil, inklusif, dan berpihak pada perempuan serta anak-anak. Foto: Dok Kemenbud
SHARE

Menbud RI Fadli Zon, secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Kesepakatan ini merupakan upaya membangun pemahaman budaya yang lebih adil, inklusif, dan berpihak pada perempuan serta anak-anak.

Penandatanganan bertepatan dengan peringatan Hari Kartini yang berlangsung di Aula R.A. Kartini, kantor PPPA.Dalam keterangannya, Fadli Zon menyatakan bahwa budaya memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kesetaraan sejak dini, khususnya di tengah dinamika sosial di era digital saat ini.

“Melalui pendekatan budaya, kita bisa membentuk cara pandang baru yang menghormati hak-hak perempuan dan anak,” ujar Fadli Zon, dilansir dari InfoPublik, Selasa (22/4/2025).

Baca juga: Indonesia dan Qatar Perkuat Kerja Sama Budaya Untuk Pembangunan dan Kesejahteraan

Lima Poin Utama

Nota kesepahaman ini mencakup lima poin utama, yaitu:

  • Integrasi isu kesetaraan gender dan perlindungan anak dalam kebijakan kebudayaan.
  • Peningkatan literasi dan edukasi budaya yang mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
  • Pelatihan sumber daya manusia untuk mengarusutamakan gender dalam sektor budaya.
  • Pelaksanaan festival, kampanye publik, dan penelitian budaya yang menyoroti narasi perempuan dan anak.
  • Pertukaran data dan informasi antar lembaga guna memperkuat kebijakan berbasis bukti.

Fadli Zon menegaskan bahwa praktik kekerasan yang berlindung di balik adat tidak dapat dibenarkan. “Budaya bukan zona impunitas. Kami menolak segala bentuk kekerasan yang dibungkus adat,” tegasnya.

Baca juga: Fadli Zon Dorong Promosi Kuliner Indonesia ke Dunia Internasional

Langkah Afirmatif Selanjutnya

Ia juga memaparkan sejumlah langkah konkret yang telah dilakukan. Diantaranya seperti pendokumentasian peran Bundo Kanduang di Minangkabau. Kemudian kolaborasi dengan komunitas mama-mama adat di Papua.

Selain itu, dukungan infrastruktur budaya ramah anak dan perempuan turut menjadi fokus, termasuk di wilayah tertinggal. Pemerintah juga mengalokasikan dana afirmatif bagi perempuan seniman dan pelaku budaya, serta mendukung eksistensi sekolah adat yang dikelola perempuan sebagai alternatif pendidikan berbasis sosial, ekologis, dan kultural.

Di kesempatan yang sama, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mengatasi persoalan kompleks terkait perempuan dan anak. Ia menyebut, nota kesepahaman juga turut ditandatangani bersama 10 kementerian dan lembaga lainnya.

“Masalah perempuan dan anak tidak bisa diselesaikan sendirian. Kita butuh sinergi, bukan hanya seremoni,” tegas Menbud Fadli Zon.

You Might Also Like

Pemkab Wonosobo Apresiasi Pembongkaran Mandiri Bangunan Liar di Atas Sungai

Kemenpar dan DPR Lanjutkan Penyusunan RUU Kepariwisataan

Pilkada Serentak, Cermin Kedewasaan Politik Masyarakat

Presiden Prabowo: Penertiban Pengecer LPG Dilakukan Bertahap

Kemenhub Sediakan 29.972 Tiket Kapal Gratis Nataru 2024/2025

TAGGED:Fadli ZonKemen PPPAkemenbudkerja sama budayamenbud

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article eSIM Menkomdigi dan Tony Blair Bahas Kolaborasi AI hingga eSIM
Next Article pembangunan sekolah rakyat Terkendala Lahan, Pemkab Wonosobo Tunda Pembangunan Sekolah Rakyat
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?