Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX di Samarinda, Kalimantan Timur, tidak hanya menjadi ajang kompetisi membaca Al-Qur’an, tetapi juga sebagai platform melestarikan syiar budaya dan tradisi Islam Nusantara. Pelestarian budaya Islam di Nusantara sangat penting di tengah arus modernisasi.
Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI, Minggu (15/9/2024) menyatakan, MTQ Nasional merupakan momentum untuk melestarikan budaya dan identitas Indonesia. “MTQ bukan sekadar lomba tilawah, tetapi juga momentum untuk melestarikan budaya dan identitas kita. Tanpa budaya, keindonesiaan kita sulit dikenali dengan baik,” ujar Zayadi dalam Talkshow Bedah Ensiklopedia Seni Budaya Islam Nusantara di MTQ Nasional Expo XXX, Sabtu (14/9/2024),
Zayadi menjelaskan, pelestarian budaya bukan sekadar menjaga warisan masa lalu, tetapi juga menciptakan inovasi dalam budaya Islam di masyarakat. “Kita diberi tanggung jawab untuk melakukan inovasi terkait budaya-budaya Islam, termasuk budaya lokal masyarakat Islam,” jelasnya.
MTQ Nasional XXX menampilkan beragam ekspresi budaya Islam khas berbagai daerah di Indonesia. Sebanyak 15 provinsi menampilkan kekayaan tradisi melalui booth pameran, seni rupa, kerajinan daerah, budaya lokal, hingga kaligrafi, sebagai bagian dari upaya menjaga keragaman budaya Islam Nusantara.
Selain itu, MTQ juga memperkuat persatuan umat Islam Indonesia yang berlatar belakang budaya beragam. Kompetisi tilawah tidak hanya menunjukkan kemampuan membaca Al-Qur’an, tetapi juga menggambarkan keberagaman budaya Islam di berbagai daerah.
Zayadi pun mengungkapkan pentingnya pewarisan budaya kepada generasi penerus agar mereka tidak terputus dari akar budaya keindonesiaan dan keislaman.
Lebih lanjut, Zayadi menjelaskan tiga tugas penting pemerintah dalam menjaga budaya lokal. Pertama, memberi pengakuan atas kekayaan budaya yang ada. Kedua, mengafirmasi budaya tersebut agar tetap hidup dan berkembang. Ketiga, memfasilitasi masyarakat agar budaya lokal bisa tumbuh dengan baik.
Melalui Ensiklopedia Budaya Islam yang dibedah dalam talkshow tersebut, Zayadi berharap dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keragaman budaya Islam. Ensiklopedia ini diharapkan menjadi sumber pengetahuan bagi generasi muda untuk mempelajari dan memahami budaya Islam lokal di Indonesia.
Di sisi lain, MTQ Nasional XXX di Samarinda menjadi wadah refleksi tentang pentingnya menjaga warisan budaya Islam di Nusantara. Selain sebagai sarana syiar Islam, MTQ juga merupakan langkah nyata untuk memastikan tradisi Islam di Indonesia tidak hilang tergerus zaman. (Foto : Kemenag.go.id)