Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Propinsi Jawa Barat saat ini telah melahirkan terbosan baru dengan membuat Aplikasi Museum Sri Baduga, yang terletak di Jalan BKR 185 Bandung.
Dilansir dari laman resmi Jabarprov.go.id, aplikasi ini merupakan digitalisasi beragam sejarah dan informasi koleksi Museum Sri Baduga untuk menambah daya tarik sekaligus memberi pengalaman baru bagi pengunjung.
Inovasi aplikasi ini, menjadi strategi yang lebih efisien karena segala hal tentang museum dapat diinformasikan dengan jangkauan yang lebih luas.
Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar menyatakan, aplikasi ini merupakan inovasi yang dibuat UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses koleksi museum Sri Baduga.
“Terkadang masyarakat ada yang ingin mengunjungi museum pada hari senin di mana pelayanan tutup atau yang ingin datang ketika pelayanan sudah tutup di sore hari. Maka kita arahkan untuk bisa didownload di play store untuk mendapatkan informasi sebelum datang kesana. Aplikasi ini juga dibuat untuk memudahkan masyarakat melihat semua koleksi yang dipamerkan.” ujar Benny Bachtiar.
Aplikasi Museum Sri Baduga telah dirancang dan didesain sesederhana mungkin, dengan mengutamakan tampilan yang menarik. Aplikasi ini juga dilengkapi sejumlah fitur yakni Menu Home, Explore, FAQ, dan juga Scan Barcode.
Dalam aplikasi para pengunjung dapat menelusuri berbagai kategoi koleksi antara lain Biologika, Etnografika Arkeologika, Historika, Keramologika, Seni Rupa dan Numismatika. Sejarah berdirinya museum juga dapat diketahui melalui aplikasi ini.
“Fitur-fitur di aplikasi ini dibuat untuk meningkatkan informasi lebih mudah dan jangkauannya lebih luas. Sehingga kita bisa promosi lebih luas lagi.” jelas Kadisparbud.
Baca Juga: Museum Tsunami Banda Aceh Destinasi Wisata dan Mitigasi
Disparbud Jabar berharap, aplikasi ini dapat menjadi solusi untuk mempromosikan serta mengenalkan koleksi benda cagar budaya di museum. Selain itu, dengan pemanfaatan digitalisasi dapat membantu masyarakat mengakses informasi terkait benda cagar budaya secara cepat dan tepat.
Museum ini dibangun tahun 1974 dan diresmikan pemerintah 5 Juni 1980. Museum yang namanya diambil dari gelar salah satu Pajajaran, Sri Baduga Maharaja ini, telah memiliki sedikitnya 5.000 koleksi.
Bagi yang ingin mengunjungi museum, tarif retribusinya sebesar Rp2.000 (Anak/pelajar), Rp3.000 (dewasa/mahasiswa) Rp5.000 (wisatawan asing). Koleksi museum dibuka untuk umum dari Senin hingga Minggu.