By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Nasi Kebuli, Tradisi Masakan Arab yang Melekat di Indonesia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Nasi Kebuli, Tradisi Masakan Arab yang Melekat di Indonesia
Warisan Budaya

Nasi Kebuli, Tradisi Masakan Arab yang Melekat di Indonesia

Achmad Aristyan
Last updated: 18/01/2025 16:21
Achmad Aristyan
Share
Nasi Kebuli yang disajikan bersama kismis dan daging kambing. Foto: Wikipedia/Gunawan Kartapranata
SHARE

Nasi Kebuli, yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai “kabuli rice” merupakan hidangan nasi khas Arab yang kaya akan bumbu dan rempah.

Nasi ini dimasak menggunakan kaldu daging kambing, susu kambing, dan mentega murni, yang seringkali digantikan dengan minyak samin. 

Makanan ini populer di kalangan Arab di Indonesia, terutama di orang Betawi di Jakarta.

Nasi Kebuli merupakan variasi Indonesia dari plov, yang merupakan hidangan nasi yang dipengaruhi budaya Timur Tengah, khususnya Arab Yaman, masakan India, dan Afganistan.

Asal Usul Nasi Kebuli

Melansir dari kumparan.com, Nasi Kebuli memiliki nama yang diambil dari “kabuli palaw”, sebuah hidangan nasi tradisional dari Kabul, Afghanistan.

Nasi ini mirip dengan biryani yang dikenal di anak benua India, tetapi dengan pengaruh kuat dari masakan Hadhrami, India, dan Afganistan, seperti nasi mandi dan nasi kabsah. 

Nasi kebuli, yang memiliki asal-usul dari Afganistan dan Timur Tengah, pertama kali masuk ke Indonesia melalui kedatangan komunitas Arab Hadhrami, yang merupakan keturunan dari wilayah Hadhramaut, Yaman.

Pada abad ke-13 hingga 15, para pedagang Arab dan para ulama Muslim menyebarkan pengaruh budaya mereka, termasuk kuliner, ke berbagai daerah di Indonesia, khususnya di pesisir utara Jawa.

Sebagai makanan dari kawasan Timur Tengah, nasi kebuli dibawa orang Hadhrami ke Indonesia, khususnya di kota pelabuhan seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar.

Mereka membawa tradisi kuliner ini sebagai bagian dari warisan budaya mereka dan menyajikannya pada hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. 

Nasi kebuli yang awalnya merupakan masakan dari Afganistan, berkembang di Indonesia dengan pengaruh lokal, seperti penyesuaian bahan dan metode memasak yang lebih cocok dengan selera masyarakat Indonesia.

Nasi kebuli di Indonesia mengalami adaptasi, misalnya dengan penambahan santan dan bumbu rempah yang lebih kuat sesuai dengan kekayaan kuliner Nusantara. 

Hidangan ini kemudian populer di kalangan masyarakat Betawi, yang menjadikannya sebagai salah satu sajian utama dalam perayaan besar.

Nasi kebuli juga menjadi simbol pertemuan antara budaya Arab dan lokal Indonesia yang berbaur dalam kelezatannya, menjadikannya salah satu hidangan favorit di berbagai daerah, terutama di Jawa Barat, Surabaya, Gresik, dan Banten.

Cara Memasak Nasi Kebuli

Dilansir dari news.republika.co.id, proses pembuatan Nasi Kebuli dimulai dengan merendam nasi dalam kaldu daging kambing, kemudian menambah susu atau santan sebagai pengganti air.

Daging kambing dimasak dan dicampur dengan berbagai bumbu yang ditumis dalam minyak samin atau ghee (mentega yang telah diklarifikasi). 

Bumbu yang digunakan untuk tumisan terdiri dari bawang putih, bawang merah, jahe, lada hitam, cengkih, ketumbar, jintan, kapulaga, kayu manis, pala, dan garam.

Setelah itu, daging kambing, bumbu, dan irisan tomat direbus bersama nasi setengah matang dalam susu hingga semua bahan matang dengan sempurna. 

Hasilnya adalah nasi yang sangat harum dan lezat, dengan perpaduan rasa gurih dan sedikit manis dari santan dan susu kambing.

Penyajian Nasi Kebuli

Nasi Kebuli biasanya disajikan dengan asinan nanas, yaitu potongan nanas yang disiram saus asam pedas, untuk menambah rasa segar dan seimbang.

Beberapa variasi Nasi Kebuli juga menambahkan sambal goreng hati, yaitu hati sapi yang dimasak dengan sambal pedas, serta taburan kismis dan kacang sebagai pelengkap. 

Dalam tradisi masyarakat Hadhrami di Indonesia, Nasi Kebuli sering disajikan bersama dengan sup maraq, sup daging kambing atau domba yang kaya akan bumbu. 

You Might Also Like

Sensasi Kesegaran Sajian Es Kolak Durian Khas Medan

Kesenian Wayang Timplong yang Kini Mulai Terpinggirkan

Keunikan Sistem Lodok dalam Pembagian Lahan di Manggarai

Pasar Baru, Destinasi Wisata Sejarah Jakarta

Wisata Budaya dan Sejarah di Desa Limbo Wolio, Kota Baubau

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Kereta Cepat Whoosh Terus Tambah Jadwal Perjalanan
Next Article Nasi Ulam Betawi, Olahan Nasi dengan Lauk-pauk Tradisional
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?