Pemerintah maupun asosiasi serta dunia usaha Amerika Serikat (AS) mendukung langkah Indonesia dalam melakukan negosiasi tarif perdagangan yang diberlakukan AS. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, usai melakukan sejumlah pertemuan strategis di Washington, DC pada Kamis (24/4/2025).
“Pertemuan hari ini, dengan semua pemangku kebijakan di AS, baik dari pihak pemerintah, asosiasi, maupun dunia usaha. Secara keseluruhan, baik itu pemerintah di Amerika Serikat, asosiasi maupun dunia usaha mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh Indonesia,” kata Airlangga di Washington, dilansir dari infopublik.id.
Pertemuan dengan Pejabat Tinggi AS
Dalam rangkaian negosiasi tersebut, delegasi Indonesia telah melakukan dialog langsung dengan berbagai pejabat tinggi AS seperti US Secretary of Treasury, USTR, Secretary of Commerce, dan The National Economic Council (NEC).
Upaya diplomasi ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral sambil tetap mengedepankan kepentingan nasional Indonesia.
“Upaya pendekatan Indonesia telah diterima dan diapresiasi dengan sangat baik. Mereka semua membuka ruang dialog serta memberikan kesempatan untuk pembahasan teknik secara detail dalam dua minggu kedepan dan juga terdapat momentum yang baik untuk mendorong reformasi struktural yang sekarang sedang dilakukan untuk mendorong perdagangan dan investasi,” jelas Airlangga.
Baca juga: AS Apresiasi Proposal Tarif Resiprokal Indonesia, Negosiasi Ditarget Rampung dalam 60 Hari
Fokus pada Kepentingan Nasional
Airlangga menegaskan bahwa tawaran kerja sama yang disampaikan kepada AS sepenuhnya berorientasi pada kepentingan nasional. Lima manfaat utama yang menjadi fokus Indonesia dalam negosiasi ini meliputi:
- Ketahanan Energi Nasional – Memastikan kebutuhan energi dalam negeri tetap terpenuhi.
- Akses Pasar Ekspor – Mendorong tarif kompetitif bagi produk Indonesia di pasar AS.
- Kemudahan Berusaha – Deregulasi untuk meningkatkan iklim investasi dan penciptaan lapangan kerja.
- Kerja Sama Rantai Pasok – Penguatan kolaborasi pada industri strategis dan mineral kritis.
- Transfer Teknologi – Pemanfaatan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan.
Baca juga: Menkomdigi dan Tony Blair Bahas Kolaborasi AI hingga eSIM
Libatkan Pelaku Usaha dan Raksasa Teknologi
Pemerintah Indonesia juga menggandeng pelaku usaha serta asosiasi seperti Semiconductor Industry Association, US-ASEAN Business Council, dan United States Investment Dealers Organization (USIDO).
Selain itu, komunikasi intensif juga dilakukan dengan sejumlah korporasi besar seperti Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google.
“Seluruhnya dalam rangka penguatan kerjasama Indonesia dan Amerika Serikat dan seluruh pemangku kebijakan tersebut mendukung upaya Indonesi untuk mendapatkan keadilan,” kata Airlangga.
Baca juga: Kodim Wonosobo Sosialisasikan TMMD Sengkuyung Tahap II di Ngadisono
Indonesia Masuk Tahap Negosiasi Awal
Sebagai bentuk keseriusan, Indonesia telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan USTR. Hal ini menandakan bahwa Indonesia termasuk dalam 20 negara yang telah memasuki tahap awal negosiasi formal mengenai tarif perdagangan.
“Sebagai tindak lanjut pemerintah Indonesia akan melakukan pendekatan dan konsultasi internal dengan para pemangku kepentingan di dalam negeri komunikasi dengan pihak Amerika untuk melanjutkan proses negosiasi di tingkat teknis,” pungkas Airlangga.