By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Nyelamet Dowong, Ritual Sasak Selamatkan Padi dari Hama
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Nyelamet Dowong, Ritual Sasak Selamatkan Padi dari Hama
Tradisi

Nyelamet Dowong, Ritual Sasak Selamatkan Padi dari Hama

Achmad Aristyan
Last updated: 17/02/2025 04:12
Achmad Aristyan
Share
Perempuan-perempuan Sasak membawa tembolaq dalam Nyelamet Dowong. Foto: detikBali/Sanusi Ardi W
SHARE

Masyarakat Sasak di Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, memiliki tradisi turun-temurun yang bertujuan untuk menjaga hasil panen mereka dari serangan hama.

Ritual yang dikenal dengan nama Nyelamet Dowong ini merupakan upacara adat yang digelar setiap tahun sebelum musim panen, sebagai bentuk doa dan harapan agar tanaman padi tetap terlindungi serta menghasilkan panen yang melimpah.  

Prosesi Ritual Nyelamet Dowong

Melansir dari rri.co.id, Nyelamet Dowong memiliki serangkaian prosesi yang dilakukan selama dua hari. Ritual diawali pembersihan makam leluhur pada hari Jumat, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan ayam pada hari Minggu.  

Sebelum pelaksanaan ritual utama, perempuan-perempuan Sasak membawa tembolaq, baki tradisional berisi hasil bumi dan aneka makanan khas seperti renggi, opak-opak, sumping walu,  nasi dan ketupat lengkap dengan lauk pauknya.

Setelah itu, mereka menuju makam leluhur untuk melakukan zikir dan doa, serta mengambil air suci dari mata air Merta Sari.  

Menurut Lalu Selamet, tokoh adat Kelurahan Denggen, ritual ini selalu dilaksanakan ketika padi telah berumur satu bulan, sebagai upaya untuk menjaga tanaman dari serangan hama dan memastikan keberkahan hasil panen.  

Makna Filosofis dan Teknik Pengendalian Hama Tradisional

Salah satu bagian unik dari Nyelamet Dowong adalah prosesi pemotongan ayam, yang memiliki makna simbolis sekaligus manfaat praktis. Darah ayam yang disembelih dialirkan ke daun bambu, lalu daun itu ditempatkan di tengah sawah.  

Lalu Selamet menjelaskan, metode ini digunakan leluhur masyarakat Sasak sebagai pestisida alami. Bau amis darah ayam menarik perhatian hama, yang akan menempel pada daun bambu. Setelah hama itu kenyang, mereka mati secara alami.  

Setelah proses ini selesai, air suci dari Merta Sari dialirkan ke sawah, sehingga hama yang mati akan terbawa aliran air.

Tradisi ini tidak hanya memiliki unsur spiritual, tetapi juga menunjukkan masyarakat lokal memanfaatkan metode alami untuk mengendalikan hama sebelum adanya pestisida modern.  

Baca juga: Tradisi Bekayat Cara Membaca Hikayat Masyarakat Suku Sasak

Nyelamet Dowong sebagai Wujud Syukur dan Kebersamaan

Selain sebagai perlindungan tanaman, Nyelamet Dowong juga ajang kebersamaan bagi warga.

Amaq Muslihin, salah satu warga yang mengikuti ritual ini, mengungkapkan rasa antusiasnya dalam menyediakan makanan dan buah-buahan secara swadaya untuk dinikmati bersama.  

“Kami di sini secara swadaya menyajikan semua ini, Untuk kami nikmati bersama. Apalagi padi saya saat ini mulai menguning, jadinya berharap hasil panennya berlimpah,” ujarnya dilansir detik.com.  

Bagi masyarakat Denggen, Nyelamet Dowong bukan sekadar ritual adat, tetapi juga manifestasi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang diberikan.

Tradisi ini mengajarkan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta dalam kehidupan sehari-hari.  

Ritual Nyelamet Dowong menjadi bukti kearifan lokal masyarakat Sasak dalam menjaga kelestarian pertanian mereka. Dengan perpaduan unsur spiritual dan teknik pengendalian hama alami, tradisi ini tetap bertahan dan diwariskan dari generasi ke generasi.  

Di tengah perkembangan zaman, Nyelamet Dowong tetap menjadi warisan budaya yang memperkuat identitas masyarakat Lombok Timur serta mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, rasa syukur, dan kepedulian terhadap alam. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Keunikan Toki Pintu, Tradisi Ketuk Pintu di Pernikahan Manado

Menggali Makna Tradisi Bakar Batu Masyarakat Papua

Budaya Begalan, Tradisi Pernikahan Adat Jawa di Banyumas

Otorita IKN Fasilitasi Ritual Adat Kutai Pelas Benua

Batapung Tawar, Tradisi Perayaan Kebahagiaan Keluarga Banjar

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article 5 Jajanan Legendaris di Toko kuliner Nyonya Pang Muntilan
Next Article Dibalik Mitos Watu Numpuk di Taman Nasional Baluran
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?