By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Panorama Pantai Batu Hijau Penggajawa Siap Mendunia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Panorama Pantai Batu Hijau Penggajawa Siap Mendunia
Pariwisata

Panorama Pantai Batu Hijau Penggajawa Siap Mendunia

Achmad Aristyan
Last updated: 11/12/2024 02:15
Achmad Aristyan
Share
Pantai Batu Biru Penggajawa
Pantai Batu Biru Penggajawa. Foto: GoogleMaps/Thoriq Bahari
SHARE

Kontur Pantai Penggajawa yang berada di pesisir selatan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) unik dan berbeda. Seperti pada umumnya tepian pantai yang dihiasi pasir putih, maka Pantai Penggajawa justru dipenuhi hamparan batu-batu yang berwarna hijau kebiruan.

Kerap disebut Pantai Batu Hijau karena pantai ini memiliki hamparan batu yang mayoritas berwarna hijau kebiruan. Tapi ada juga batu coklat tua dan muda, ungu, kuning, krem, putih, merah, dan ada pula yang bersalur-salur. Bentuknya seperti batu alam yakni lonjong, bundar, segitiga, persegi, ada juga yang tak beraturan dengan ukuran yang juga beragam.

Asal batu-batu tersebut belum diketahui secara jelas, namun menurut keyakinan warga sekitar batu-batu tersebut berasal dari dasar laut kemudian didorong ombak ke pinggiran pantai.

Sementara Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) batu-batu hijau itu merupakan bagian dari Situs Endapan Undak Pantai Penggajawa.

Morfologi undak-pantai berbatasan langsung dengan Kompleks Pantai Penggajawa. Pantai ini amat khas karena memiliki endapan kerakal batuan berwarna hijau di sepanjang tepian pantai.

Mengoleksi Batu Unik

Dilansir dari Indonesia.go.id, Pantai Batu Hijau Penggajawa terletak di Desa Penggajawa, Nanga Panda, Kabupaten Ende, NTT. Jarak dari Kota Ende ibukota Kabupaten Ende ke Pantai Batu Hijau sejauh 20 km dengan waktu tempuh perjalanan menggunakan angkutan darat selama 20–30 menit.

Wisatawan dapat ke Ende melalui kapal ferry dari Pelabuhan Kupang atau menumpang pesawat dari Kupang ke Bandara Soa Bajawa atau Bandara H Hasan Aroeboesman Ende. Bisa juga ditempuh dengan kendaraan bermotor dari Kota Bajawa ke arah timur yang berjarak 100 km dan memakan waktu sekitar 2,5 jam.

Pantai Batu Hijau Penggajawa masih sangat alami dan bila memandang ke perbukitan sebelah pantai bisa menjumpai tebing dengan susunan batu hijau yang menempel rapi.

Rata-rata pengunjung yang mampir ke pantai ini selain berswafoto dan menikmati kesegaran udara laut, pastinya juga bersibuk ria mencari dan mengoleksi batu-batu yang dianggap unik, bagus, lucu untuk diamati, dielus-elus, juga difoto.

Dikelola Masyarakat Lokal

Bagi wisatawan, jika melihat banyak tumpukan batu yang sudah disortir di tepi pantai, ada yang sudah dikarungi, ada juga yang masih dibiarkan begitu saja, sebaiknya jangan diambil. Karena batu-batu itu akan dijual ke luar kota.  Ada yang dikirim ke Jakarta, Bali, Surabaya atau bahkan ke luar negeri. Lumayan batu-batu itu dihargai Rp350 per kg.

Meski fasilitas di pantai ini masih terbatas karena dikelola masyarakat lokal dan belum terorganisir oleh pemerintah, wisatawan tetap bisa menemukan pedagang makanan dengan hidangan lokal. Menariknya tidak ada biaya masuk, sehingga wisatawan bisa menikmati keindahan alam gratis.

Perlu Dibenahi

Pantai Penggajawa ini sudah berdiri sejumlah restoran yang menyediakan saung-saung menghadap pantai. Jadi sembari menyantap aneka ikan bakar, wisatawan bisa sambil memandangi Gunung Meja di arah timur dan beberapa pulau di sekitar pantai. Beberapa restoran juga menyediakan spot-spot swafoto yang tentunya sangat digemari para wisatawan kekinian.

Inilah sisi lain dari beragamnya destinasi pariwisata yang ada di Pulau Flores maupun Pulau Timor, agar disadari sepenuhnya untuk terus dibenahi dan dikembangkan.

You Might Also Like

Sanankerto, Desa Wisata Di Tengah Kota

Titik Nol Kilometer Merauke, Monumen Penanda Indonesia

Taman Sejarah, Wahana Wisata Edukatif di Majalengka

Misteri 36 Rumah Di Kampung Adat Dukuh Dalam

Menghidupkan Lagi Sejarah dan Budaya Joglosemar

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Pemerintah Pastikan Jalan Nyaman di Liburan Tahun Baru 2025
Next Article Desa Wisata Jatiluwih Bali Raih Prestasi Internasional
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

perdagangan karbon
Indonesia Pastikan Target Perdagangan Karbon USD 65 Miliar Bukan Sekadar Angka
Video 12/05/2025
Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia
Tradisi 12/05/2025
Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Berita 12/05/2025
Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Warisan Budaya 12/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?