Tahun 2024 menjadi momen gemilang bagi sektor pariwisata Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) mencatat jumlah kunjungan wisatawan menembus angka 2.436.979 orang. Capaian ini melampaui target 2.171.182 wisatawan, sekaligus mencetak rekor baru dalam sejarah pariwisata Wonosobo.
Kepala Disparbud Wonosobo Agus Wibowo, memaparkan pariwisata bukan hanya menyumbang jumlah kunjungan yang tinggi, tetapi juga menciptakan perputaran ekonomi yang signifikan.
“Total perputaran uang dari kunjungan wisata mencapai Rp3,2 triliun selama 2024. Ini berasal dari belanja wisatawan, baik yang menginap maupun harian,” jelas Agus di Kantor Disparbud Wonosobo, Wonosobo, Senin, 20 Januari 2025.
Agus merinci, wisatawan yang menginap menyumbang Rp1,89 triliun, sementara wisatawan harian berkontribusi Rp1,33 triliun. Selain itu, rata-rata lama tinggal wisatawan meningkat menjadi 1,9 hari.
Profil Wisatawan dan Daya Tarik Utama
Survei menunjukkan mayoritas wisatawan berasal dari Jawa Tengah (49%), disusul Jawa Barat (15%), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (14%).
“Sebanyak 81% wisatawan memilih wisata alam sebagai tujuan utama, sedangkan wisata buatan dan budaya masing-masing mencatatkan 17% dan 2%,” tambah Agus.
Peningkatan fasilitas dan layanan juga menjadi salah satu faktor penarik. Agus mengungkapkan bahwa masukan wisatawan menjadi perhatian utama pemerintah daerah.
“Sebanyak 41% wisatawan menginginkan peningkatan fasilitas, sedangkan 29% mengusulkan perbaikan estetika destinasi. Kami terus bekerja untuk menjawab kebutuhan ini,” ujar Agus.
Belanja Wisatawan dan Tren Informasi
Data menunjukkan wisatawan yang menginap mencapai 999.161 orang, dengan rata-rata belanja Rp1.895.335 per orang. Belanja terbesar tercatat pada akomodasi (33%), diikuti transportasi lokal (19%), dan oleh-oleh (14%).
Sementara itu, wisatawan harian dengan jumlah belanja rata-rata Rp928.143 per orang lebih banyak membelanjakan uangnya untuk oleh-oleh (27%).
Menariknya, 61% wisatawan mendapatkan informasi tentang daya tarik Wonosobo melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, dan YouTube. Sisanya, 39%, mengandalkan rekomendasi dari keluarga atau kerabat.
Tantangan dan Strategi Ke Depan
Agus Wibowo juga menyoroti tantangan ke depan, terutama meningkatkan lama tinggal wisatawan.
“Target kami adalah mencapai rata-rata lama tinggal dua hari sesuai RPJMD, dan secara bertahap menuju 3,5 hari pada 2045,” tegasnya.
Untuk itu, langkah strategis seperti menambah atraksi baru terus diupayakan. Agus optimis, daya tarik pariwisata yang dimiliki, Wonosobo akan kian dikenal sebagai destinasi unggulan nasional.
“Keberhasilan tahun 2024 ini membuktikan bahwa pariwisata memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kami ingin menjadikan Wonosobo sebagai magnet wisata berkelanjutan,” pungkas Agus.
Dengan kontribusi signifikan terhadap perputaran ekonomi, sektor pariwisata terus menjadi pilar utama pembangunan di Wonosobo. Dampak positifnya dirasakan langsung masyarakat, pelaku usaha, serta berbagai sektor pendukung lainnya.