Nuansa baru kini terasa saat memasuki lantai dua Kantor Terpadu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen.
Dinding-dinding menuju ruang kerja Bupati tak lagi tampak biasa, melainkan telah disulap menjadi galeri seni yang menampilkan karya seniman lokal dalam pameran bertajuk “Tanah Mutiara”.
Gagasan ini digagas langsung Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, sebagai upaya menciptakan suasana kantor pemerintah yang lebih bersahabat, inspiratif, dan dekat dengan masyarakat.
Ia ingin agar ruang-ruang publik, termasuk gedung pemerintahan, dapat bertransformasi menjadi tempat yang hidup dan bernilai budaya.
Baca Juga: Fadli Zon Soroti Kesuksesan Film Jumbo di Festival Film Cannes
“Saya ingin ‘every place is venue’. Salah satu caranya adalah menampilkan keindahan karya budaya buah cipta warga Sragen sendiri,” ujar Bupati Sigit saat meresmikan pembukaan galeri pada Jumat, 16 Mei 2025.
Menurutnya, kehadiran karya seni di gedung pemerintahan merupakan bentuk apresiasi terhadap budayawan dan seniman Sragen.
Sekaligus sebagai wujud sinergi antara pemerintah daerah dengan potensi kreatif masyarakat.
Galeri ini memamerkan beragam karya seni, mulai dari seni rupa lukis dan digital (16 karya), patung tiga dimensi (5 karya), hingga kriya batik (4 karya).
Tak hanya itu, juga dipajang artefak-artefak sejarah yang merepresentasikan jejak peradaban Sragen dari era prasejarah, masa klasik, era Islam, hingga periode pra-kemerdekaan.
Elemen ini sekaligus menguatkan identitas Sragen sebagai “The Land of Java Man”, yang dikenal kaya akan temuan arkeologi dan sejarah purba.
“Sragen memiliki kekayaan peradaban yang bisa dieksplorasi menjadi karya budaya kekinian. Jadi ketika masyarakat ingin memamerkan karyanya, tidak harus menunggu dibangunnya gedung pameran atau acara khusus. Di sini pun bisa ditampilkan,” kata Sigit.
Ia juga mengungkapkan rencananya untuk memperluas ruang pamer ini ke sudut-sudut lain di kantor dinas di lingkungan Pemkab Sragen.
Baginya, dinding kantor bisa menjadi kanvas untuk menampilkan karya anak bangsa. “Tidak harus mewah, yang penting bisa ditata secara artistik dan bermakna,” tuturnya.
Pameran “Tanah Mutiara” ini akan berlangsung selama dua bulan.
Selanjutnya, akan dilakukan rotasi dengan menghadirkan karya budaya lainnya melalui proses kurasi yang ketat.
Baca Juga: Pencak Silat Indonesia Tampil Memukau di Festival Film Cannes 2025
Galeri ini terbuka untuk umum setiap hari kerja, Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Dengan hadirnya galeri seni di kantor pemerintahan ini, diharapkan masyarakat semakin mengenal dan mencintai seni serta budaya lokal, sekaligus mempertegas bahwa ruang birokrasi pun bisa menjadi wadah apresiasi bagi kreativitas dan sejarah daerah.